MAKALAH
KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG EKONOMI DAN
KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG EKONOMI DAN
SOSIAL BUDAYA
Disusun oleh :
Disusun oleh :
Nama : SUROTO
NPM
:11130301067
PRODI :
Pendidikan Ekonomi
Mata kuliah :
Pendidikan Kewarganegaraan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
Daftar isi
Bab I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode penulisan
Bab II Permasalahan
Bab III Pembahasan
3.1 Aspek
ekonomi
3.1.1
Pengertian Ekonomi
3.1.2
Ekonomi Indonesia
3.1.3
Ketahanan di bidang ekonomi
3.1.4 Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Ketahanan di Bidang Ekonomi
3.2 Aspek sosial budaya
3.2.1
Struktur Sosial
di Indonesia
3.2.2
Kondisi Budaya
di Indonesia
Bab IV kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, ada beberapa hal terpenting yang harus dijalankan. Pemerintah
dan warga Negara wajib untuk melaksanakannya. Setiap pihak mengambil posisi atau
bagian dalam pelaksanaannya.
Ketahanan Nasional merupakan
salah satu hal yang harus diperhatikan dan dijalankan oleh setiap Negara.
Walaupun istilah ketahanan nasional itu dapat dikatakan sebagai istilah khas
Indonesia, namun setiap Negara harus memperhatikan unsur yang satu ini. Ketahanan
nasional itu sendiri memiliki arti sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, yang
berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, dan gangguan, baik yang datang membahayakan intergritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.
Maka dari itu ketahanan
nasional dapat dikatakan bahwa pada hakikatnya merupakan konsepsi pengaturan
dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional, dan
perwujudannya harus menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach)
dan pendekatan keamanan (security approach).
Ketahanan nasional memiliki
beberapa landasan dan aspek. Di antaranya yang pertama adalah :
1. Landasan Idiil
2. Landasan Konstitusional
3. Landasan Visional.
3. Landasan Visional.
Sedangkan
aspeknya yaitu:
1. Aspek Alamiah
1. Aspek Alamiah
a. Letak
Geografis Negara
b. Kekayaan
alam
c. Keadaan
dan Kemampuan penduduk.
2. Aspek sosial budaya
a. Aspek
ideologi
b. Aspek
politik
c. Aspek
ekonomi
d. Aspek
sosial budaya
e. Aspek
pertahanan dan keamanan.
Adapun yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah tentang aspek sosial.
Yaitu aspek ekonomi dan aspek sosial budaya.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk:
·
Sebagai tugas dari dosen mata kuliah
Kewarganegaraan.
·
Menyadari pentingnya mempelajari mata kuliah
Kewarganegaraan sebagai pedoman pembentukan karakter mahasiswa.
·
Mengaplikasikan ilmu yang diterima dengan
kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.
·
Memberikan informasi mengenai arti penting
ketahanan nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
·
Memahami bagaimana pentingnya peran ekonomi
dan sosial budaya yang berkaitan dengan upaya peningkatan ketahanan
nasional.
1.3
METODE
PENULISAN
Metode dalam penulisan makalah ini menggunakan metode
literatur, yaitu pencarian melalui buku-buku, literatur-literatur, dan
sumber dari internet yang dirasa perlu untuk melengkapi data yang
diperoleh.
BAB II
2.1 PERMASALAHAN
Dalam makalah ini yang akan
dibahas adalah mengenai aspek ketahanan nasional. Adapun aspek yang akan
dibahas itu adalah aspek ekonomi dan aspek sosial budaya.
Permasalahan yang akan
dibahas dalam isi makalah ini yaitu:
a. Bagaimanakah peranan aspek ekonomi dalam ketahanan
nasional?
b. Bagaimanakah peranan aspek sosial budaya dalam
ketahanan nasional?
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
3.1 ASPEK EKONOMI
3.1.1 Pengertian
Ekonomi
Ekonomi adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi
barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.
Kegiatan produksi dalam perekonomian melibatkan faktor-faktor
produksi berupa:
a. Tenaga
kerja,
b. Modal,
c.
Teknologi,
d. Sumber
daya alam,
e.
Manajemen.
3.1.2 Ekonomi
Indonesia
Pengelolaan dan
pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 sebagai
berikut :
a. Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang
produksi yang penting bagai Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara.
c. Bumi dan air
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian
nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
e. Ketentuan
lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Peranan Negara
dalam sistem ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih ditekankan bagi
segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan.
Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup
orang banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar
kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang
seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang yang
memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.
3.1.3 Ketahanan di Bidang Ekonomi
Ketahanan
ekonomi nasional merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan banyak dimensi.
Dimensi-dimensi itu meliputi :
a. Stabilitas ekonomi,
b. Tingkat integritas ekonomi,
c. Ketahanan sistem ekonomi terhadap guncangan dari
luar sistem ekonomi,
d. Margin of savety dari garis kemiskinan dan tingkat
pertumbuhan ekonomi,
e. Keunggulan kompetitif produk-produk ekonomi
nasional,
f. Kemantapan ekonomi dari segi besarnya ekonomi
nasional,
g. Tingkat integritas ekonomi nasional dengan ekonomi
global.
3.1.4
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Ketahanan di Bidang Ekonomi
Negara berkembang seperti
Indonesia dalam pengelolaan faktor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai
ciri sebagai berikut:
a. Bumi dan sumber alam,
·
Belum ada
kemampuan sepenuhnya untuk memanfaatkan kekayaan alam, yaitu karena, kurang
modal, belum memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat manajemen
yang belum memenuhi harapan.
·
Bencana alam
seperti banjir dan musim kering yang hanya dikuasai dengan pengendalian sungai
dan banjir.
·
Struktur ekonomi
agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan lingkungan dengan
konsekuensi sosial yang amat luas.
·
Negara yang
tidak mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada impor bahan baku yang
banyak memerlukan devisa sehingga perkembangan industrinya lamban.
b. Tenaga
kerja
Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan,
karena persediaan tenaga kerja yang cukup, namun harus disertai dengan
peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan kesempatan kerja. Apabila
kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan pengangguran kelihatan atau
tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh penanggulangan sebagai
berikut:
- Peningkatan keterampilan teknologi,
- Transmigrasi,
- Keluarga
berencana,
- Distribusi penduduk secara ekonomi geografis yang
dipadukan dengan masalah keamanan nasional.
c. Faktor modal
Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak,
reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan modal asing. Negara berkembang menghadapi
kekurangan modal dan pemupukan modal dalam negeri terbatas, misalnya
disebabkan:
- Pendapatan masyarakat rendah, sehingga tidak
memungkinkan adanya tabungan,
- Dasar
tarif pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas,
- Kemampuan
investasi modal perusahaan masih kurang.
Untuk mengurangi masalah ekonomi dalam bidang modal
perlu ditempuh strategi pembangunan yang bertujuan:
- Memberikan pendidikan keterampilan secara massal dan terarah,
- Industrialisasi untuk perluasan lapangan pekerjaan,
- Peningkatan produksi barang dan jasa untuk konsumsi
dalam negeri dan untuk ekspor barang setengah jadi dan barang jadi,
- Pembinaan
permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.
d. Faktor teknologi
Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:
- Labour intensive (Padat karya)
- Teknologi
intermediate atau teknologi Elektra.
- Teknologi
mutakhir atau technocratium.
e. Hubungan dengan ekonomi luar negeri
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara
berkembang di bidang hubungan ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:
- Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju dengan
Negara berkembang, karena pertumbuhan ekonomi yang tidak sama.
- Akibat perkembangan tersebut ialah berupa
kemerosotan harga bahan ekspor tradisional dan menurunkan hasil produksi Negara
berkembang.
- Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor
Negara industri, makin mudah keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan
pasaran internasional.
- Adanya pengelompokan Negara maju menjadi masyarakat
ekonomi.
f. Prasarana atau infrastruktur
Prasarana merupakan segal sesuatu yang diperlukan
untuk menunjang produksi barang dan jasa. Prasarana adalah faktor utama bagi
pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara. Usaha subversip dan infiltrasi
baik dalam suasana damai, apalagi dalam keadaan perang selalu menjadikan
prasarana sebagai sasaran utama dari pihak lawan.
g. Faktor manajemen
Manajemen adalah tata cara mengelola perusahaan.
Publik administration adalah manajemen atau tata cara perusahaan oleh aparatur
Negara, sedangkan business managemen adalah tata cara perusahaan oleh pihak
swasta.
3.2 ASPEK SOSIAL BUDAYA
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara
relatif mandiri hidup bersama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu,
memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam
kelompok tersebut.
Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai
upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan yang
muncul dari lingkungannya untuk kemudian mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Karena itulah dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif
manusia terhadap tantangan yang datang dari lingkungan.
Aspek sosial biasanya mengacu pada masalah struktur
sosial dan pola hubungan sosial yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita
bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam masyarakat
yang bersangkutan. Atas dasar itu, maka hal tersebut akan dibicarakan dalam
bahasan berikut.
3.2.1
Struktur Sosial
di Indonesia
struktur masyarakat
Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik. Secara horizontal
ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan berdasarkan perbedaan suku-bangsa,
agama, adat, serta perbedaan kedaerahan. Secara vertikal struktur masyarakat
Indonesia ditandai oleh perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan
lapisan bawah yang cukup tajam.
Pluralitas masyarakat
Indonesia yang bersifat multi dimensional telah menimbulkan persoalan tentang
bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi secara horizontal, sementara
sratifikasi sosial sebagaimana terwujud pada masyarakat Indonesia akan memberi
bentuk pada integrasi.
Oleh karena itulah maka
timbul persoalan yang timbul dari struktur masyarakat Indonesia yang demikian
adalah bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi pada tingkat nasional
sehingga menunjang penciptaan ketahanan nasional yang mantap.
3.2.2
Kondisi Budaya
di Indonesia
Lapisan sosial yang berbeda
membawa perbedaan perilaku kebudayaan yang diwujudkan dalam keadaan tertentu
seperti bahasa yang digunakan, kebiasaan berpakaian, kebiasaan konsumsi makanan
dan sebagainya. Semua itu menambah keanekaragaman tampilan budaya masyarakat
Indonesia.
Kebudayaan baru yang lebih
penting daripada kebudayaan-kebudayaan lain dalam mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa adalah kebudayaan nasional atau kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan ini tidak sama dengan kebudayaan daerah tertentu tidak sama artinya
dengan penjumlahan budaya-budaya daerah di kepulauan Indonesia.
Apa yang disebutkan
kebudayaan bangsa dalam penjelasan UUD 1945 dirumuskan sebagai puncak-puncak
kebudayaan di daerah-daerah si seluruh Indonesia. Perkataan puncak-puncak
kebudayaan itu artinya adalah kebudayaan yang diterima dan dijunjung tinggi
oleh sebagian besar suku-suku bangsa di Indonesia dan memiliki persebaran di
sebagian besar wilayah Indonesia.
BAB IV KESIMPULAN
Demikian telah kita ulas di atas tentang ketahanan
nasional. Dari ulasan di atas nampak bahwa ketahanan nasional berkisar pada
masalah pengembangan kehidupan nasional untuk menghadapi berbagai tantangan
sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidup sebagai suatu bangsa. Karena
tantangan kehidupan nasional senantiasa berubah dari waktu ke waktu.
Dengan pemahaman yang demikian pengembangan pemikiran
tentang ketahanan nasional dalam aspek ekonomi dan aspek sosial budaya
merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu bangsa karena hal itu
berkaitan dengan eksistensi serta kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.
4.2 DAFTAR PUSTAKA
Pratama rahardja. Manurung mandala. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi(
Makroekonomi & Mikroekonomi ). Jakarta; Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
Siregar Eddie. 2011. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
1945.Jakarta;Sekretariat Jenderal MPR RI
3 komentar:
mohon izin buat refrensi ya...
monggo... :D
Artikel Baguss....
Konsepsi ketahanan ekonomi dan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang
Sekedar ingin berbagi, barangkali bisa sedikit menambah referensi mengenai peran ekonomi dalam ketahanan nasional
Klik --> Makalah Peran Ekonomi dalam Ketahanan Nasional RI
Posting Komentar