Sabtu, 15 Desember 2012

MAKALAH TENTANG KETAHANAN NASIONAL


MAKALAH

KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG EKONOMI DAN
SOSIAL BUDAYA

Disusun oleh :

Nama            : SUROTO
NPM             :11130301067
PRODI          : Pendidikan Ekonomi
Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012



Daftar isi
Bab I  PENDAHULUAN1
1.1  Latar belakang 
1.2  Tujuan
1.3  Metode penulisan
Bab II Permasalahan
Bab III Pembahasan
3.1 Aspek ekonomi
3.1.1 Pengertian Ekonomi 
3.1.2 Ekonomi Indonesia 
3.1.3 Ketahanan di bidang ekonomi
3.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan di Bidang Ekonomi 
3.2  Aspek sosial budaya

3.2.1   Struktur Sosial di Indonesia

3.2.2        Kondisi Budaya di Indonesia
Bab IV  kesimpulan

 DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ada beberapa hal terpenting yang harus dijalankan. Pemerintah dan warga Negara wajib untuk melaksanakannya. Setiap pihak mengambil posisi atau bagian dalam pelaksanaannya.

Ketahanan Nasional merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dan dijalankan oleh setiap Negara. Walaupun istilah ketahanan nasional itu dapat dikatakan sebagai istilah khas Indonesia, namun setiap Negara harus memperhatikan unsur yang satu ini. Ketahanan nasional itu sendiri memiliki arti sebagai kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang membahayakan intergritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasionalnya.

Maka dari itu ketahanan nasional dapat dikatakan bahwa pada hakikatnya merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional, dan perwujudannya harus menggunakan pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach).

Ketahanan nasional memiliki beberapa landasan dan aspek. Di antaranya yang pertama adalah :

1. Landasan Idiil
2. Landasan Konstitusional
3. Landasan Visional.
Sedangkan aspeknya yaitu:
1. Aspek Alamiah
a. Letak Geografis Negara
b. Kekayaan alam
c. Keadaan dan Kemampuan penduduk.
2. Aspek sosial budaya
a. Aspek ideologi
b. Aspek politik
c. Aspek ekonomi
d. Aspek sosial budaya
e. Aspek pertahanan dan keamanan.
Adapun yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah tentang aspek sosial. Yaitu aspek ekonomi dan aspek sosial budaya.

1.2 TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
·         Sebagai tugas dari dosen mata kuliah Kewarganegaraan.
·         Menyadari pentingnya mempelajari mata kuliah Kewarganegaraan sebagai pedoman pembentukan karakter mahasiswa.
·         Mengaplikasikan ilmu yang diterima dengan kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.
·         Memberikan informasi mengenai arti penting ketahanan nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
·         Memahami bagaimana pentingnya peran  ekonomi dan sosial budaya yang berkaitan dengan upaya peningkatan ketahanan nasional.

1.3  METODE PENULISAN
Metode dalam penulisan makalah ini menggunakan metode literatur, yaitu pencarian melalui buku-buku, literatur-literatur, dan sumber dari internet yang dirasa perlu untuk melengkapi data yang diperoleh.














BAB II
2.1  PERMASALAHAN

Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah mengenai aspek ketahanan nasional. Adapun aspek yang akan dibahas itu adalah aspek ekonomi dan aspek sosial budaya.
Permasalahan yang akan dibahas dalam isi makalah ini yaitu:
a. Bagaimanakah peranan aspek ekonomi dalam ketahanan nasional?
b. Bagaimanakah peranan aspek sosial budaya dalam ketahanan nasional?













BAB III
PEMBAHASAN
3.1    ASPEK EKONOMI

3.1.1  Pengertian Ekonomi

Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.

Kegiatan produksi dalam perekonomian melibatkan faktor-faktor produksi berupa:
a. Tenaga kerja,
b. Modal,
c. Teknologi,
d. Sumber daya alam,
e. Manajemen.

3.1.2 Ekonomi Indonesia

Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut :

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas  kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagai Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Peranan Negara dalam sistem ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih ditekankan bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan. Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa.

3.1.3 Ketahanan di Bidang Ekonomi

Ketahanan ekonomi nasional merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan banyak dimensi. Dimensi-dimensi itu meliputi :

a.  Stabilitas ekonomi,
b. Tingkat integritas ekonomi,
c. Ketahanan sistem ekonomi terhadap guncangan dari luar sistem ekonomi,
d. Margin of savety dari garis kemiskinan dan tingkat pertumbuhan ekonomi,
e. Keunggulan kompetitif produk-produk ekonomi nasional,
f. Kemantapan ekonomi dari segi besarnya ekonomi nasional,
g. Tingkat integritas ekonomi nasional dengan ekonomi global.

3.1.4   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan di Bidang Ekonomi

Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan faktor produksi menjadi barang dan jasa mempunyai ciri sebagai berikut:

a. Bumi dan sumber alam,

·      Belum ada kemampuan sepenuhnya untuk memanfaatkan kekayaan alam, yaitu karena, kurang modal, belum memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat manajemen yang belum memenuhi harapan.
·      Bencana alam seperti banjir dan musim kering yang hanya dikuasai dengan pengendalian sungai dan banjir.
·      Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan lingkungan dengan konsekuensi sosial yang amat luas.
·      Negara yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada impor bahan baku yang banyak memerlukan devisa sehingga perkembangan industrinya lamban.
b. Tenaga kerja
Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena persediaan tenaga kerja yang cukup, namun harus disertai dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan kesempatan kerja. Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan pengangguran kelihatan atau tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh penanggulangan sebagai berikut:

- Peningkatan keterampilan teknologi,
- Transmigrasi,
- Keluarga berencana,
- Distribusi penduduk secara ekonomi geografis yang dipadukan dengan masalah keamanan nasional.
c. Faktor modal
Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan ekspor dan modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan pemupukan modal dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan:
- Pendapatan masyarakat rendah, sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan,
- Dasar tarif pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas,
- Kemampuan investasi modal perusahaan masih kurang.
Untuk mengurangi masalah ekonomi dalam bidang modal perlu ditempuh strategi pembangunan yang bertujuan:

- Memberikan pendidikan keterampilan secara massal dan terarah,
- Industrialisasi untuk perluasan lapangan pekerjaan,
- Peningkatan produksi barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk ekspor barang setengah jadi dan barang jadi,
- Pembinaan permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.
d. Faktor teknologi
Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:

- Labour intensive (Padat karya)
- Teknologi intermediate atau teknologi Elektra.
- Teknologi mutakhir atau technocratium.
e. Hubungan dengan ekonomi luar negeri
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di bidang hubungan ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:
- Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju dengan Negara berkembang, karena pertumbuhan ekonomi yang tidak sama.
- Akibat perkembangan tersebut ialah berupa kemerosotan harga bahan ekspor tradisional dan menurunkan hasil produksi Negara berkembang.
- Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor Negara industri, makin mudah keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan pasaran internasional.
- Adanya pengelompokan Negara maju menjadi masyarakat ekonomi.
f. Prasarana atau infrastruktur
Prasarana merupakan segal sesuatu yang diperlukan untuk menunjang produksi barang dan jasa. Prasarana adalah faktor utama bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara. Usaha subversip dan infiltrasi baik dalam suasana damai, apalagi dalam keadaan perang selalu menjadikan prasarana sebagai sasaran utama dari pihak lawan.
g. Faktor manajemen
Manajemen adalah tata cara mengelola perusahaan. Publik administration adalah manajemen atau tata cara perusahaan oleh aparatur Negara, sedangkan business managemen adalah tata cara perusahaan oleh pihak swasta.

3.2  ASPEK SOSIAL BUDAYA
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri hidup bersama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok tersebut.
Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari lingkungannya untuk kemudian mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Karena itulah dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif manusia terhadap tantangan yang datang dari lingkungan.
Aspek sosial biasanya mengacu pada masalah struktur sosial dan pola hubungan sosial yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan. Atas dasar itu, maka hal tersebut akan dibicarakan dalam bahasan berikut.
3.2.1   Struktur Sosial di Indonesia

struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik. Secara horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan berdasarkan perbedaan suku-bangsa, agama, adat, serta perbedaan kedaerahan. Secara vertikal struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.

Pluralitas masyarakat Indonesia yang bersifat multi dimensional telah menimbulkan persoalan tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi secara horizontal, sementara sratifikasi sosial sebagaimana terwujud pada masyarakat Indonesia akan memberi bentuk pada integrasi.

Oleh karena itulah maka timbul persoalan yang timbul dari struktur masyarakat Indonesia yang demikian adalah bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi pada tingkat nasional sehingga menunjang penciptaan ketahanan nasional yang mantap.

3.2.2   Kondisi Budaya di Indonesia

Lapisan sosial yang berbeda membawa perbedaan perilaku kebudayaan yang diwujudkan dalam keadaan tertentu seperti bahasa yang digunakan, kebiasaan berpakaian, kebiasaan konsumsi makanan dan sebagainya. Semua itu menambah keanekaragaman tampilan budaya masyarakat Indonesia.

Kebudayaan baru yang lebih penting daripada kebudayaan-kebudayaan lain dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa adalah kebudayaan nasional atau kebudayaan Indonesia. Kebudayaan ini tidak sama dengan kebudayaan daerah tertentu tidak sama artinya dengan penjumlahan budaya-budaya daerah di kepulauan Indonesia.

Apa yang disebutkan kebudayaan bangsa dalam penjelasan UUD 1945 dirumuskan sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah si seluruh Indonesia. Perkataan puncak-puncak kebudayaan itu artinya adalah kebudayaan yang diterima dan dijunjung tinggi oleh sebagian besar suku-suku bangsa di Indonesia dan memiliki persebaran di sebagian besar wilayah Indonesia.














BAB IV  KESIMPULAN
Demikian telah kita ulas di atas tentang ketahanan nasional. Dari ulasan di atas nampak bahwa ketahanan nasional berkisar pada masalah pengembangan kehidupan nasional untuk menghadapi berbagai tantangan sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidup sebagai suatu bangsa. Karena tantangan kehidupan nasional senantiasa berubah dari waktu ke waktu.
Dengan pemahaman yang demikian pengembangan pemikiran tentang ketahanan nasional dalam aspek ekonomi dan aspek sosial budaya merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu bangsa karena hal itu berkaitan dengan eksistensi serta kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.












4.2  DAFTAR PUSTAKA
Pratama rahardja. Manurung mandala. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi( Makroekonomi & Mikroekonomi ). Jakarta; Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Siregar Eddie. 2011. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. 1945.Jakarta;Sekretariat Jenderal MPR RI





3 komentar:

Hadi Alex Maulana mengatakan...

mohon izin buat refrensi ya...

kingkongsuroto mengatakan...

monggo... :D

UNDERGROUND Paper mengatakan...

Artikel Baguss....
Konsepsi ketahanan ekonomi dan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang
Sekedar ingin berbagi, barangkali bisa sedikit menambah referensi mengenai peran ekonomi dalam ketahanan nasional
Klik --> Makalah Peran Ekonomi dalam Ketahanan Nasional RI