Kamis, 19 Desember 2013

Metode Harga Pokok Pesanan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan mengumpulkan harga pokok produknya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost method). Dalam metode ini biaya – biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok per-satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.

Siklus akuntansi biasa dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tersebut. Siklus kegiatan perusahana dagang dimulai dengan pembelian barang dagang dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut – diakhiri dengan penjualan kembali barang dagangan tersebut. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok barang dagangan yang dibeli dan berakhir dengan penyajian harga pokok barang dagangan yang dijual. Tujuan akuntansi biaya dalam perusahaan adalah untuk menyajikan informasi harga pokok barang dagangan yang dijual, biaya administrasi dan umum, serta biaya pemasaran.

Pada siklus kegiatan perusahaan jasa dimulai dengan persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa dan berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang diserahkan. Akuntansi biaya dalam perusahaan jasa bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok per-satuan jasa yang diserahkan kepada pemakai jasa.

Siklus kegiatan perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku dibagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja lansung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang. Akuntansi dalam perusahaan manufaktur bertujuan untuk meyajikan informasi harga per-satuan produk jadi yang diserahkan ke bagian gudang.

1.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan diatas, maka terdapat beberapa rumusan masalah yang dimunculkan, yaitu:
1.      Apakah pengertian dan konsep metode harga pokok pesanan (full costing)?
2.      Apakah karateristik metode harga pokok pesanan (full costing)?
3.      Bagaimana proses pengumpulan tiap elemen biaya produksi dengan menggunakan metode harga pokok dalam berbagai pencatatan biaya?











BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan
Pengertian dari metode harga pokok pesanan full costing adalah dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Pada pengumpulan harga pokok pesanan dimana biaya yang dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak jasa secara terpisah dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam pengertian yang lain, metode harga pokok pesanan full costing adalah suatu system akuntasi yang menelusuri biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak atau tumpukan produk yang spesifik.

2.2. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
            Pengumpulan biaya produksi dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh karakteristik kegiatana produksi perushaan tersebut. Oleh karena itu sebelum dibahas metode harga pokok pesanan, perlu diuraikan terlebih dahulukarakteristik kegiatan usaha perushaan yang produksinyaberdasarkan pesanan yang berpengaruh terhadap metode pengumpulan biaya produksi.



2.2.1. Karateristik Usaha Perushaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan
            Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar atau dari dalam perusahaan. Karakteristik usaha perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus. Jika pesanan yang satu selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan mulai dengan pesanan berikutnya.
2)      Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan. Dengan demikian antara pesanan yang satu dengan yang lainnya mempunyai variasi yang berbeda-beda.
3)      Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan digudang.
Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan tersebut diatas berpengaruh terhadap pengumpulan biaya produksinya. Metode pengumpulan biaya produksi (metode harga pokok pesanan) yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan adalah sebagai berikut:
1)      Digunakan jika perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokoknya secara individual.
2)      Biaya produksi harus dipisahkan menjadi dua golongan pokok: biaya produksi langsung dan biaya produksi tak langsung.
3)      Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.
4)      Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harag pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
5)      Harga pokok per-unit produk dihitung pada pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yag dihasilkan dalm pesanan yang dihasilkan.

2.2.2. Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu
            Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening pembantu (subsidiary accounts) ini dikontrol ketelitiannya dengan menggunakan rekening control (controlling account) di dalam buku besar. Rekening control menampung catatan yang brsumber dari jurnal, sedangkan rekening pembantu digunakan untuk menampung catatan yang bersuber dari dokumen sumber.
Untuk mencatat biaya dalam akuntansi biaya digunakan rekening control dan rekening pembantu berikut ini:

REKENING KONTROL
REKENING PEMBANTU
Persediaan bahan baku
Persediaan bahan penolong
Barang dalam proses
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
Biaya administrasi dan umum
Biaya pemasaran
Kartu persediaan
Kartu persediaan
Kartu harga pokok
Kartu biaya
Kartu biaya
Kartu biaya

2.2.3. Proses pengumpulan tiap elemen biaya produksi dengan menggunakan metode   harga pokok pesanan
            Pembahasan metode harga pokok produksi akan diawali dengan menguraikan prosedur pencatatan biaya bahan baku, kemudian akan dilanjutkan dengan uraian pencatatan biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik dan pencatatan harga pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke gudang.

2.3. Proses pengumpulan tiap elemen biaya produksi dengan menggunakan metode harga pokok dalam berbagai pencatatan biaya
1.      Pembelian bahan baku dan bahan penolong.
Bahan kemudian disimpan dalam gudang menanti saatnya dipakai dalam proses produksi untuk memenuhi pesanan tersebut. Perusahaan menggunakan dua rekening kontrol untuk mencatat persediaan bahan baku dan bahan penolong.


2.      Pemakaian bahan baku dan penolong dalam produksi.
Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam tiap pesanan, perusahaan menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. Dokumen diisi oleh bagian produksi. Bagian gudang akan mengisi jumlah bahan yang diserahkan kepada bagian produksi pada dokumen tersebut, dan kemudian dokumen ini dipakai sebagai dasar pencatatan pemakaian bahan.

3.      Pencatatan biaya tenaga kerja.
Dalam metode harga pokok pesanan harus dipisahkan antara upahtenaga kerja langsung dengan upah tenaga kerja tak langsung. Upah tenaga kerja langsung, dicatat dengan mendebit rekening barang dalam proses dan dicatat pula dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Upah tenaga kerja tak lansung dicatat dengan mendebit rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.

4.      Pencatatan biaya overhead pabrik
Pencatatan biaya overhead pabrik dibagi menjadi dua: pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dan pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Di dalam metode harga pokok pesanan, produk dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tariff yang ditentukan di muka. Tarif biaya pabrik ini dihitung pada awal tahun anggaran, berdasarkan anggaran biaya overhead pabrik. Pembebanan produk dengan biaya overhead pabrik berdasarkan tarif ini dicatat dengan mendebit rekening barang dalam proses dan mengkredit rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan.
Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan mendebit rekening kontrol biaya overhead pabrik sengguhnya. Secara periodik, biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dibandingkan dandihitung selisihnya. Pembandingan ini dengan menutup rekening biaya overhead pabrik yang dibebankan ke dalam rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.

5.      Pencatatan harga produk jadi
Pesanan yang telah selesai diproduksi, ditransfer ke bagian gudang oleh bagian produksi. Harga pokok pesanan yang telah selesai diproduksi ini dapat dihitung dari informasi biaya yang dikumpulkan dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.

6.      Pencatatan harga pokok produk dalam proses
Pada akhir periode kemungkinan terdapat pesanan yang belum selesai diproduksi. Biaya yang telh dikeluarkan untuk pesanan tersebut dapat dilihat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Kemudian dibuat jurnal untuk mencatat persediaan pokok dalam proses dengan mendebit rekening persediaan produk dalam proses dan mengkredit rekening barang dalam proses.

7.      Pencatatan harga produk yang dijual
Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatat dalam rekening harga pokok penjualan dan rekening persediaan produk jadi

8.      Pencatatan pendapatan penjualan produk
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk kepada pemesan dicatat dengan mendebit rekening piutang dagang dan mengkredit rekening hasil penjualan.



 BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
Dengan menggunakan metode harga pokok pesanan full costing dapat membuat perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang baik dagang, jasa maupun manufaktur membuat perhitungan beban mapupun biaya dalam melakukan kegiatan usahanya dengan lebih mendetail karena dengan metode harga pokok pesanan ini beban maupun biaya dipisahkan menurut ketentuannya sehingga perhitungan akuntansinya lebih spesifik dan detail.












DAFTAR PUSTAKA

Supriyono RA.1999.Akuntansi Biaya:Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok.Yogyakarta:BPFE Yogyakarta
Mulyadi.1990.Akuntansi Biaya.Yogyakarta:BPFE Yogyakarta
Rony Helmi.1990.Akuntansi Biaya:Pengantar untuk Perencanaan & Pengendalian Biaya Produksi.Jakarta:Lembaga Penerbit FEUI

0 komentar: