Wisuda

Acara Wisuda Mashuri S.Hi Yang Diselenggarakan STAIN Jurai Siwo Metro, 21 Maret 2012.

Wasiat KH. Ridwan Abdulloh

Jangan Takut Tidak Makan Kalau Berjuang Mengurus NU. Yakinlah! Kalau Sampai Tidak Makan, Komplain Aku Jika Aku Masih Hidup, Tapi Kalau Aku Sudah Mati Maka Tagihlah Ke Batu Nisanku.

Nahdlatu Ulama

Almughofadotu 'Ala Qodimish Shoolih Wal Aghodu Bil Jadidil Ashlih.

Gus Dur

Tak Penting Apapun Agamamu atau Sukumu Kalau kamu Bisa Melakukan Sesuatu Yang Baik Untuk Semua Orang, Orang Tak Pernah Tanya Apa Agamamu.

Presiden

Pemimpin-Pemimpin Idonesia Yang Telah Memperjuangkan serta Menjalankan Estafet Kepemimpinan Dari Awal Kemerdekaan Hingga Sekarang.

Sampakers

Sebuah Organisasi Terselubung yang Terdiri Dari Sekumpulan orang-orang Yang Akan Sukses Kelak Dalam mencapai Cita-Cita dan Karirnya.

My Family

Foto Bersama Sekeluarga Besar Sepekan Setelah Kepergian Ayahanda Tercinta di Bumi Nabung, 03 April 2013.

Senin, 23 September 2013

Macam- Macam Skala Penelitian Dalam Penelitian



Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Macam- macam skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal, Skala Ordinal, Skala interval, dan Skala rasio.Kemudian dijabarkan sebagai berikut :
a.       Skala Nominal  
Skala Nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristk dengan karakteristik lainnya. Skala nominal memberikan suatu sistem kualitatif untuk mengkategorikan orang atau objek ke dalam kategori, kelas atau klasifikasi.
Adapun ciri-ciri dari sekala nominal adalah: 
a)      Kategori data bersifat mutually exclusive (saling memisah).
b)      Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang), Hasil perhitungan dan tidak ditemui bilangan pecahan, Angka yang tertera hanya lebel semata.Tidak mempunyai ukuran baru, Dan tidak mempunyai nol mutlak.
Contoh : - Jenis Kulit : 1. Hitam, 2. Putih, 3.Kuning. Agka 1,2,3 hanya sebagai label saja.
b.         Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka- angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Skala nominal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya. Skala ini tidak memberikan nilai absolute terhadap objek, tetapi hanya memberikan urutan (rangking) saja.
Adapun ciri-ciri dari skala ordinal antara lain : kategori data saling memisah, kategori data memiliki aturan yang logis, kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya. Contoh, urutan siswa di dalam kelas berdasarkan tinggi badan, mulai dari paling tinggi ke rendah, siswa dengan badan tertinggi diberi urutan ke- 1, kemudian di bawahnya diberi urutan ke- 2 dan seterusnya.
c.         Skala Interval
Skala Interval dapat memberikan informasi yang lebih dibandingkan dengan skala nominal dan skala ordinal. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang dapat dipergunakan dalam  operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistic parametric. Contoh :
Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.
d.        Skala Rasio
Skala Rasio pada dasarnya, memiliki sifat seperti skala interval, tetapi skala ini memiliki nol mutlak yang dapat menunjukkan ketiadaan karakteristik yang diukur. Panjang, kecepatan dan berat merupakan contoh skala rasio. Melalui skala ini kita dapat menginterpretasikan perbandingan antar skor. Sebagai contoh, tinggi pohon 20 m adalah dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pohon yang tingginya 10 m, kendaraan  yang melaju denagn kecepatan 60 km/ jam adalah dua kali lebih cepat dibanding kendaraan dengan kecepatan 30 km/ jam. Contoh lain, Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.