Rintihan hati
Sendiri, sepi, itu sangat tidak enak bagi
perasaan. Tetapi katanya bersama, berdua itu sangat menyenangkan. Semua itu
hanya sebuah pernyataan seseorang tetapi agak patut diperhatikan. Kesendirian memang sangat menyedihkan apalagi
ketika tak ada satupun orang yang mau menemani dalam kesulitan.
Perasaanku
hanya Tuhan dan diriku
sendirilah yang tahu. Apa sih sebenarnya yang aku inginkan dan apa sih yang aku
butuhkan? Aku menginginkan dan membutuhkan kebahagiaan, ketenangan,
kebersamaan, keharmonisan , keindahan dalam suatu kehidupan. Semua itu mungkin hanya
dapat kita peroleh jika kita ada kemauan untuk melakukan, tetapi sesungguhnya
kunci atau peluang untuk dapat kebahagiaan itu ada 4 yaitu ilmu pengetahuan,
kedudukan, kekayaan dan keluarga(cinta). Begitu
juga ketenangan dalam mencapainya
hanya ada dua cara yaitu sabar dan qona’ah (menerima) . kebersamaan hanya akan
kita dapat ketika ada kepercayaan dan kesetiaan. Yang tersebut diatas semua itu
adalah sebuah pendapat dari sebuah penelitian tetapi entah kenapa hati ini terasa ada yang
kurang tenang dan kurang bahagia. Setiap hari hati hanya berangan-angan dan bermimpi cepat mendapat pasangan yang setia,
dan baik hati, padahal tahu angan-angan itu kurang baik bagi keyakinan dan
kehidupan. seharusnya kita menyandarkan dan merasa membutuhkan hanya pada Allah. Menurut
sebuah pendapat juga disebutkan hakikat dari sebuah kehidupan “jika kamu
mengejar sesuatu maka sesuatu tersebut akan semakin terasa menjauh darimu,
tetapi jika kamu merasa tidak membutuhkan sesuatu tersebut maka sesuatu
tersebut akan datang dengan sendirinya kepadamu”. Selain itu Allah tidak pernah menjauhkan
seseorang dari apa yang seharusnya ia dapatkan kalaulah itu memang untuknya,
tetapi Allah justru akan mendekatkan sedekat mungkin dan begitupun sebaliknya
allah tidak pernah mendekatkan seseorang dari apa yang seharusnya tidak ia
dapatkan. kita percaya dengan pendapat ini
tetapi entah hati belum bisa untuk berprinsip seperti itu. Tetapi pasti akan kita coba sebisa mungkin,
ayo berkata dalam hati “Maafkan aku perasaanku yang mugkin masih dikuasai hawa
nafsu, aku mungkin mulai saat ini akan sedikit mengekangmu, Karena aku yakin
bahwa kebaikan yang memang Allah takdirkan untukku pasti akan diberikan kepadaku dan itu tidak akan pernah tertukar dengan
orang lain”. Maka akan kupantaskan diriku untuk mendapatkan kebaikan dalam
diriku.
0 komentar:
Posting Komentar