A.
Judul program
Produksi Tape Roti
Sebagai Peluang Untuk Berbisnis Di Kabupaten Lampung Tengah
B.
latar belakang
masalah
Pada saat ini
ada banyak orang yang bingung mau bekerja apa ataupun bingung mau usaha apa
untuk memperoleh penghasilan. Ada juga yang sudah bekerja tetapi kurang
mencukupi untuk kehidupan dia dan keluarganya. Kebanyakan dari mereka beralasan
karena tidak mempunyai pengalaman atau pendidikan sehingga dalam mencari
penghasilan selalu kurang karena gajinya yang sedikit. Padahal ada banyak
usaha-usaha yang dapat ia lakukan meskipun tidak mempunyai pendidikan. Salah
satu contohnya yaitu memproduksi tape roti sebagai peluang bisnis sebagai
sumber penghasilan, karena selain rasanya yang manis, dan enak bahan dari roti
tape ini sangat mudah ditemukan apalagi di pelosok-pelosok desa, karena berupa
ubi kayu atau biasa disebut dengan singkong dan roti unibis. Dalam produksi
ini diperkirakan karena rasanya yang
manis dan enak, produksi akan lancar dikarenakan banyak konsumen yang ingin
merasakan tape roti ini, karena tape ini lain daripada yang lain. Jadi banyak
konsumen yang penasaran dengan tape ini.
Selain itu banyak sekali manfaat dan kandungan
gizi dari singkong atau
dari bahan bakunya yang berupa singkong, yaitu
selain kandungan vitamin yang banyak seperti disebut di atas singkong juga
sangat berguna untuk kesehatan tubuh manusia,
serta singkong bisa
menyehatkan jantung dan mengendalikan darah. Sehingga diperkirakan tape roti
akan laris di pasaran.
C.
perumusan
masalah
berdasarkan
latar belakang di atas, penulis dapat menarik rumusan masalah yaitu:
1.
Bagaimana cara memproduksi tape
roti?
2.
Bagaimana caranya memasarkan tape
roti tersebut?
D.
Tujuan
Adapun tujuan
yang ingin dicapai antara lain:
1.
Menciptakan peluang usaha bagi
mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2.
Menciptakan kreativitas bagi
mahasiswa universitas dalam bidang perekonomian khususnya.
3.
Menambah bukti peran universitas
selain menjadikan mahasiswanya pintar dalam berteori tetapi juga pintar
prakteknya.
4.
Menciptakan segi positif bagi
mahasiswa untuk persaingan kreativitas
E.
Luaran Yang
Diharapkan
Adapun luaran
yang diharapkan dalam produksi tape roti ini yaitu roti tape yang manis dan
enak serta dapat memuaskan para konsumen sehingga permintaan atas produksi tape
roti ini tinggi agar dengan adanya usaha tape roti ini akan terciptanya usaha
yang bisa memakmurkan alumni mahasiswa universitas maupun masyarakat pada
umumnya, ataupun orang yang melakukan usaha seperti ini. Serta konsumen tidak
jenuh mengonsumsi makanan dalam negeri karena berbeda inovasi dari produksi
yang sebelumnya.
F.
Manfaat /
kegunaan produksi tape roti
Adapun
manfaat-manfaat memproduksi tape roti yaitu sebagai berikut:
1.
Bagi mahasiswa
·
tape roti bisa dijadikan sebagai
salah satu peluang usaha baik masih menjadi mahasiswa ataupun sudah lulus
kuliah
·
mengembangkan jiwa wirausaha
mahasiswa
2.
Bagi universitas
·
dengan adanya mahasiswa yang
memproduksi tape roti maka akan tercipta
persaingan positif kreativitas antara mahasiswa yang akan berdampak pada
kemajuan universitas.
3.
bagi masyarakat
·
yaitu karena kandungan gizi dari
singkong sangatlah banyak maka sangatlah cocok untuk menambah atau menjaga
kesehatan dengan mengonsumsi tape roti ini.
·
Menambah peluang usaha bagi
masyarakat yang mau memproduksinya
G.
Gambaran Umum
Rencana Usaha
1.
Informasi
bahan baku (singkong)
Singkong, yang
juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika
dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai
makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.
Jenis singkong
Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan
pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies
yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan.
Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat
dibudidayakan.
Produksi
singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian
besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika
Latin dan Kepulauan Karibia.
Singkong
ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada
sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16
ke Nusantara dari Brasil.
Dimasak dengan
berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus
untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat
digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi. Singkong
goreng sering di jadikan makanan kudapan.
2.
Memilih Singkong yang baik
Nah untuk
membuat penganan dari singkong kita harus pandai memilih dan mengolahnya. kita
bisa memilih dan mengolah singkong yang bisa dilakukan dengan beberapa cara ini
:
•
Kupas kulit singkong dengan kuku
Anda. Lihat warnanya, konon yang warnanya kekuningan lebih baik daripada yang
putih.
•
Patahkan sedikit ujungnya,
perhatikan baik - baik, kalau ada bagian yang membiru sebaiknya jangan dipilih.
•
Singkong yang telah lama disimpan
memang cenderung mengeluarkan noda biru atau hitam yang diakibatkan enzim
poliphenolase yang bersifat racun.
•
Banyak orang memilih singkong dari
tanah yang membungkusnya. Kalau tanahnya belum kering berarti berarti
singkongnya masih baru, pasti belum ada noda.
•
Saat diolah singkong harus dicuci
bersih untuk menghilangkan tanah yang menempel di ubi singkong.
•
Setelah itu singkong bisa dikupas.
Cara mengupasnya cukup mudah, kerat saja bagian tengahnya singkong secara
memanjang, lalu tarik bagian yang terkelupas hingga lepas sama sekali dari singkong.
•
Cuci kembali singkong supaya
bersih. Apabila belum diolah, rendam singkong terlebih dahulu agar warnanya
tidak berubah. Yang mesti diingat, singkong adalah umbi akar yang teksturnya
cukup keras, sehingga apabila akan diubah menjadi penganan musti diolah
terlebih dahulu seperti dikukus atau diparut.
3.
Kadar Gizi Singkong
Tabel1: kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi:
No
|
Kandungan gizi
|
Kadar
|
1.
|
Kalori kal
|
121
|
2.
|
Air gram
|
62,50
|
3.
|
Fosfor gram
|
40,00
|
4.
|
Karbohidrat
gram
|
34,00
|
5.
|
Kalsium
miligram
|
33,00
|
6.
|
Protein
gram
|
1,20
|
7.
|
Besi
miligram
|
0,70
|
8.
|
Lemak
gram
|
0,30
|
9.
|
Vitamin
B1 miligram
|
0,01
|
|
|
|
|
4.
Tape singkong
Tape
singkong merupakan hasil fermentasi singkong dengan menggunakan ragi tape. Tape
singkong bisa dimakan begitu saja tanpa campuran apapun atau bisa juga menjadi
bahan campuran es, cake, jajan pasar, dll. Singkong yang telah diolah menjadi
tape singkong mempunyai kandungan kalori yang sangat tinggi walau pun kandungan
zat besinya berubah menjadi 0.
Kadang
kita menemukan tape singkong yang masih agak keras, itu disebabkan oleh proses
fermentasi yang kurang sempurna. Selain itu, pemilihan jenis bahan baku
singkong juga sangat mempengaruhi hasil pembuatan tape singkong. Gunakan
singkong jenis mentega supaya tape yang dihasilkan berwarna kuning cantik.
Selain itu tape yang dihasilkan juga akan lebih manis.
5.
Alat dan bahan
a.
Alat
Peralatan yang digunakan untuk
memproduksi tape roti adalah Wajan, Spatula, Baskom, Pisau, lap,
sendok, saringan penggorengan, blender, dandang, dan kompor gas
b.
Bahan
· 20 kg singkong
· 20 butir ragi
tape
· Gula ½ kg
· 20 bungkus roti unibis
· Minyak goreng
4 kg
6.
Cara pembuatan
Dalam proses produksi mencakup antara lain:
· Pilih singkong
yang baik, kupas singkong, kemudian cuci bersih dan potong sesuai selera
· Kukus singkong
sampai matang, kemudian sisihkan dan tunggu sampai dingin
· Setelah
dingin, tata singkong ke dalam wadah tertutup yang telah di alasi daun pisang
· Taburi dengan
ragi tape sampai rata
· Tutup
permukaan wadah dengan daun pisang lalu tutup rapat dengan tutup wadahnya
· Simpan di
tempat yang hangat dan diamkan selama 2-3 hari.
· cari roti
unibis yang sesuai bentuk dan ukuran
· isikan tape di
antara dua roti unibis lalu goreng campuran tape dan roti tersebut
· tiriskan dan
bubuhi dengan gula putih sebelum dingin agar menambah rasa manis dan tape roti
siap dikemas dan dipasarkan
7.
peluang usaha
dan kelayakan
a.
Hasil survei pasar atas layak
tidaknya produksi
Produk makanan Hasil survei pasar,
tape banyak disukai oleh masyarakat.
Oleh karena itu kami akan membuat produksi tape roti tersebut di lampung tengah,
karena tape roti tersebut belum banyak
yang mengetahuinya sehingga produksi tape roti akan sangat mudah berkembang di
lokasi tersebut. Sebab selain rasanya
enak dan manis tape roti juga mempunyai banyak kandungan gizinya.
Singkong di sekitar lampung tengah
juga sangat memudahkan dalam proses produksi karena sangat banyak dan mudah
ditemukan di sekitar kabupaten itu. Selain itu harga singkong sangatlah
terjangkau maka dengan harga yang sangat terjangkau tersebut keuntungan akan
melimpah dan bisa menekan seminimal mungkin biaya produksi, seperti kelayakan dalam suat usaha, tidak
terlepas dari ketersediaan bahan baku,
target konsumen, tingkat persaingan produk sejenis, dan lain-lain. berikut ini
adalah beberapa pertimbangan factor swot yang bisa ditemukan dalam analisis
produksi tape roti. Di mana terdapat 4 faktor yang menjadi pertimbangan
Tabel II: swot usaha produksi tape roti
No
|
Faktor (swot)
|
Usaha produksi tape roti
|
1.
|
Kekuatan (strength)
|
Bahan baku yang melimpah
Harga produk yang murah
Keunikan produk
Kesukaan konsumen akan produk
|
2.
|
Kelemahan(weakness)
|
Kurangnya sarana promosi
Umur simpan hanya kuat 10 hari
|
3.
|
Peluang (opportunity)
|
Kesempatan biaya produksi murah
Kesempatan menguasai pasar
|
4.
|
Ancaman(threath)
|
Perubahan selera masyarakat
Kemungkinan pesaing dengan skala
besar
Standarisasi mutu
|
b.
Analisis usaha
tape roti
Dalam satu periode produksi tape
roti akan digunakan 20 kg singkong bahan mentah dan 10 bungkus roti unibis akan menghasilkan 400 bungkus tape roti
karena dalam satu bungkus tape roti itu terdapat atas 50 gram tape dan dua biji
roti unibis .
Harga untuk satu bungkus tape roti
yaitu 800 sehingga harga setelah didistribusikan/ setelah sampai pada konsumen menjadi 1000 per bungkus. Dan
akan diperoleh pendapatan kotor dalam satu periode produksi yaitu 400 bks × Rp
800= 320.000.
Adapun biaya yang dikeluarkan di
awal pendirian usaha meliputi wajan besar, spatula, baskom, pisau, lap, sendok,
saringan penggorengan, dandang, kompor, gas, solet, sewa tempat,promosi dan
lain- lain adalah 828.000, maka modal jika dihitung dari total satu kali
produksi akan kembali dalam 3 kali produksi.
c.
Rencana
pencapaian
Perencanaan manajemen yang digunakan adalah general
partnersip yaitu semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis serta
bersama-sama bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang tak terbatas
terhadap hutang-hutang bisnis. Namun dalam pelaksanaan teknis ada pembagian
tugas masing-masing sesuai kesepakatan bersama. Selain itu akan diadakannya
kerjasama dengan beberapa pedagang skala menengah ke bawah dan tidak menutup
kemungkinan untuk bekerja sama dengan pengusaha skala atas untuk membantu
memasarkan produk tape roti ini sehingga dapat dengan cepat dikenal dan
diminati oleh masyarakat.
d.
Gambaran Umum
Konsumen Sasaran
Adapun
konsumen yang akan dijadikan sasaran dalam pemasaran produk tape roti ini
adalah masyarakat yang ada di Provinsi lampung terutama pada daerah :
1.
Masyarakat yang tersebar di sekitar
kampus dan kompleks perumahan Universitas / sekolahan.
2.
Mini Market dan warung-warung
makanan yang tersebar di provinsi Bengkulu.
3.
Para pedagang makanan yang tersebar
di pasar-pasar tradisional di Provinsi lampung.
H.
Metode
pelaksanaan
1.
Pemillihan lokasi
Dalam hal pemasaran tape roti ini kami
memilih lokasi pemasaran di sekitar lampung tengah dan sekitarnya, karena
selain dekat dengan bahan baku, pengusaha tape roti juga jarang.
2.
Memproduksi
a.
Persiapan bahan baku adalah
rangkaian kegiatan mulai dari pembelian dan pemilihan bahan baku / singkong
yang diperoleh dari para petani.
b.
Pengolahan merupakan rangkaian
proses pengolahan dari pengupasan
singkong, pengukusan, dan sampai dengan pembungkusan .
c.
Pemasaran dan promosi yaitu
serangkaian cara yang dilakukan agar semua produk yang dihasilkan habis dan
sukses dalam pemasarannya.
3.
Promosi
Di dalam hal mempromosikan tape
roti ini dapat melalui:
a.
pamflet- pamflet
pamflet yang di pasang di depan warung-warung
yang menjual tape roti
b.
Radio
Radio sekitar lampung tengah yaitu yang dekat
dengan pemasaran tape roti
c.
Buletin
Kerjasama dengan buletin yang ada lampung tengah yang terbit secara berkala.
4.
distribusi produk
Di dalam mendistribusikan produk
ini yaitu:
a.
Kantin
di sekitar kantin-kantin sekolah
atau perguruan tinggi karena di situlah salah satu tempat keramaian siswa atau
mahasiswa
b.
Pasar
di sekitar pasar karena di sinilah
tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.
c.
Warung
di warung-warung yang langsung
berhubungan dengan konsumen atau biasa
disebut pengecer.
I.
Jadwal Kegiatan dan Rencana Usaha
a.
Jadwal kegiatan
Tabel III:
jadwal kegiatan usaha
No
|
Kegiatan
|
Bulan ke-1
|
Bulan ke-2
|
Bulan ke-3
|
Bulan ke-4
|
Minggu ke-
|
Minggu ke-
|
Minggu ke-
|
Minggu ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1.
|
Persiapan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
Konsultasi pada
dosen
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
Modal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b.
Bahan baku
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c.
Peralatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a. Pembuatan produk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Pemasaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Pembuatan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
a.
Evaluasi kegiatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
b.
Pengolahan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c.
Draft Laporan akhir
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
J.
Anggaran Biaya
1.
Perincian bahan habis pakai/anggaran
per-produksi
Tabel IV: Perincian bahan habis pakai
No
|
Keterangan
|
Frek
|
kebutuhan
|
Harga (Rp)
|
Satuan
|
Jumlah
|
1
|
Singkong
|
kg
|
20
|
1500
|
30.000
|
2
|
Ragi tape
|
butir
|
20
|
300
|
6.000
|
3
|
Gula putih
|
kg
|
½
|
10.000
|
5.000
|
4
|
Roti unibis
|
bks
|
20
|
6.000
|
120.000
|
5
|
Minyak
goreng
|
kg
|
4
|
10.000
|
40.000
|
6
|
Bungkus
|
bks
|
400
|
30
|
12.000
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
213.000
|
2.
Perincian peralatan penunjang
Tabel V: peralatan
penunjang
No
|
Investasi yang diperlukan
|
Frek
|
Harga (Rp)
|
Satuan
|
Jumlah
|
1.
|
Wajan besar
|
1
|
60.000
|
60.000
|
2.
|
Spatula
|
1
|
10.000
|
10.000
|
3.
|
Baskom
|
2
|
25.000
|
50.000
|
4.
|
Pisau
|
4
|
5.000
|
20.000
|
5.
|
Lap
|
1
|
5.000
|
5.000
|
6.
|
Sendok
|
12
|
1.000
|
12.000
|
7.
|
saringan penggorengan
|
1
|
15.000
|
15.000
|
8.
|
Dandang
|
1
|
200.000
|
200.000
|
9.
|
kompor gas
|
1
|
450.0000
|
450.000
|
10.
|
Solet
|
3
|
2.000
|
6.000
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
828.000
|
3.
Perincian biaya perjalanan selama 1
tahun
Tabel VI: biaya perjalanan
NO
|
URAIAN
|
JUMLAH
|
|
|
1.
|
Transportasi
|
1.000.000
|
|
2.
|
Sewa tempat
|
2.000.000
|
|
3.
|
Promosi
|
150.000
|
|
4.
|
Laporan dan penggandaan
|
150.000
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
3.300.000
|
|
4.
Perincian biaya lain-lain
Tabel VII: biaya lain-lain
NO
|
URAIAN
|
JUMLAH
|
|
|
|
Biaya tak terduga
|
1.000.000
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
|
1.000.000
|
|