Bandar Lampung 26 agustus 2012
KAMU HARUS TETAP TERSENYUM , WALAUPUN KAMU PUNYA
SERIBU ALASAN UNTUK MENANGIS.
Yah senyumlah walau banyak alasan yang harus membuatmu menangis,
hidup mungkin kejam, hidup memang tidak adil, begitulah pikiran kita, tetapi
tak apalah mungkin itu bisa menjadi sebuah pelajaran untukmu. Semua yang kamu lakukan tidak akan sia-sia percayalah semuanya gak ada yang
sia-sia. Tersenyumlah Suroto, kau harus bangkit, walau kamu punya alasan untuk
menangis dan tidak usah bangkit. Annisa ku tak bisa menyalahkanmu tetapi aku
juga tak bisa menyalahkan aku, karena kalau menurutku aku telah melakukan apa
yang mestinya aku lakukan, bahkan mungkin banyak pengorbananku meskipun kau tak
tau.
Andai kau tau, betapa waktu itu aku sangat mengharapkan
dan percaya padamu. Bahkan sepertinya ku sudah berangan-angan bagaiman dan
seperti apa kehidupan kita dimasa depan dengan anak-anak yang kita cintai dan
kita menjadi keluarga yang sangat bahagia.Akan tetapi angan-angan tinggalah
angan-angan,habis sudah ketika kau memutuskanya. Oh iya jikalau kamu tau pada waktu lebaran tahun 2010 dan 2011,
dan 2012 bagaimana perasaanku, yah perasaanku hancur mungkin bila dikatakan.
Ketika tahun 2010 waktu kita mau bubaran gara-gara kamu sepertinya tidak ada perhatian
sama aku, ketika aku telpon gak kamu
angkat dan aku sms adek kamu yang bales. Sesungguhnya aku sangat merasa sakit
karena sepertinya kamu tak ada pengorbanan dan kepedulian sama sekali kepadaku,
padahal apa sih beratnya cuman ngangkat telpon atau bales sms kepada orang yang
kamu cintai, sesungguhnya jika kamu beri alasan padaku aku kan selalu percaya
padamu tapi waktu itu tanpa alasan darimu,
diwaktu lebaran 2011 mungkin lebih parah, kamu tau gak? sebelum lebaran kurang
seminggu aku dinyatakan terkena penyakit kuning pada awal pemeriksaan, dan
dinyatakan radang paru-paru pada waktu periksa kedua kalinya dan itu
berlangsung hingga hari raya. Kamu tau gak apa yang aku lakukan?. Aku
memaksakan diri untuk pergi naik motor sendiri sejauh kurang lebih 70 km,
padahal aku diwaktu itu setiap makan aja
ketolak sama perut, gak bisa aku bayangkan, bahkan ketika ditengah perjalanan
aku muntah-muntah, semua makanan yang aku paksakan masuk agar aku nyampek
tempat itu keluar semua. Itu semua aku lakukan demi memenuhi janji kita bertemu
ditempat lina pada lebaran kedua. Tetapi ketika lebaran kedua kamu bilang gak
bisa, aku tawarin gimana kalau aku jemput kamu gak mau, kamu tau gak
sesungguhnya aku agak memaklumi, walaupun tidak sepenuhnya, tetapi yang membuat
aku sangat sakit ketika mbak happy pagi-pagi sms, dan ngabarin kalau malam ke 3
lebaran kamu ternyata ke tempatnya dengan seorang lelaki. Yang lebih parah lagi
kamu tak mau tinggal ditempat mbak happy, padahal rumahnya lumayan dekat dengan
rumah nenek ketika aku nginap malam itu. Tetapi kamu malah pulang. Yah pada
waktu itu aku sangat kecewa, setelah apa yang kulakukan untukmu. Apalagi kamu
perginya dengan seorang cowok, dan waktu itu malam-malam lagi. Ternyata kamu
membatalkan janjian kita demi itu. Lebaran 2012 tahun inilah berakhir sudah harapanku, pada tanggal
09 juli 2012 aku main ketempat beberapa teman kita sekolah dulu, rencananya sih
mau ngerencanain acara reonian lebaran besok, tetapi disana aku selain
ngomongin masalah reonian juga ngomongin masalah sms kamu yang hampir setiap
saat. Bahkan pasti kamu yang sms atau nelpon duluan, aku berfikir kok kamu
responya kebalik ya sama aku, bukanya kamu sms dan nelpon duluan seperti pada
teman-teman tetapi jika aku sms gak pernah kamu bales dan jika aku telpon gak
pernah kamu angkat. Menurutmu wajar gak sih aku tanya ada apa sih sebenarnya,
tetapi kamu malah memutuskan hubungan kita lewat sms, dan parahnya saat aku
tanya alasanya apa kamu ga mau jelasin. waktu itu memang aku tak langsung
membalas smsmu karena aku berfikir biar adem dulu lah pikiranya, dan ada
sedikit fikiran lain mungkin kamu mau buat surprise buat ulang tahunku pada
tanggal 13 julinya. Setelah aku tunggu sampai aku ulang tahun ternyata gak ada
respon sama sekali. Kamu mengucapkan “selamat ulang tahun” pada siang hari yah
menjadi orang yang ke berapa puluh, seperti tahun sebelumnya kamu telat satu
hari mengucapkanya.
Hancur lebur sudah perasaanku, tak tau jadi
apa bahkan mungkin sudah menjadi butiran debu. Pada saat liburan kuliah aku
berfikir untuk ikut ngaji dipondok, dari pada ku mengingatmu terus setiap saat
dan itu membuatku lebih hancur lagi, pada awal sampai pertengahan bulan
ramadhan sudah agak membaik keadaanku, ternyata kamu datang kepondok dan smsa
sama teman mainku dipondok ternyata pada malam harinya temanku berbohong kalau
aku menwarkan untuk mengantarnya pulang ke terminal, dan ternyata kamu mau. aku
kaget saat temanku mengatakanya tetapi ya sudahlah aku sanngupin sekalian aku
mau tanya apa sih masalahnya dia memutuskan aku. Disaat udah tigaperempat
perjalan kamu belum menjawab pertanyaankudan ketika mau nyampek terminal kamu
minta berhenti, yasudah aku berhenti, waktu itu kamu bilang “pean repot gak?”
aku jawab gak memang kenapa dan kamu
menjawab “bisa nganter sampek menggala apa gak?(terminal terdekat dari
rumahmu)” ya udah aku mau karena aku masih penasaran tentang apa masalahnya.
Ketika belum sampai menggala aku putuskan singgah di gubuk pinggir jalan agar
dia bisa menjawabnya, dan ternyata katanya gak ada alasan. Kataku kok bisa ternyata
kamu diam dan menjelaskan sesuatu yang kurang berkaitan. Aku tanya lagi berarti
gak ada alasanya? Kamu jawab iya, yasudah aku berfikir gak ada masalah terus
aku berfikir masih sangat sayng padanya
aku tawarin gimana kalau lanjut? Satu dua kali pertanyaanku kamu tak menjawab
dan pertanyaan ketiga kmu menjawab iya.
Akhirnya sampailah menggala dan kamu suruh aku pulang duluan karna kamu
takut ketahuan sama keluargamu. Ya sudahlah aku pulang daripada aku nunggu
nanti malah membuatmu susah. Akhirnya sampai lebaran tiba kamu tak pernah
menghubungiku, bahkan sms pun tidak,
tetap sama seperti sebelumnya. Sampai malam lebaran kedua ketika aku sendiri
dan ada satu tamu yang baru masuk ternyata kamu nelpon langsung aku angkat maaf
nanti dulu ya aku gak enak masih ada tamu sedangkan aku Cuma sendiri dirumah
ntar 15 menit lagi aku telpon balik dan kamu jawab iya. Dan terpaksa aku mati’in. ketika 15 menit
sudah berlalu aku telpon ternyata yang ngangkat adikmu, dan sekitar 45 menit
sesudahnya aku telpon lagi yang ngangkat adikmu lagi, katanya kamu masih ada
tamu, aku suruh ngasih katanya kamu gak mau yaudah aku mati’in aja, smpai
lebaran seminggu dan hari reonian telah tiba kamu gak nghubungin juga, sampai
ditempat reonian mbak happy ngomong sama aku katanya dia takut sama kamu jadi
dia gak dateng reoni, aku berfikir dan minta pendapat dari beberapa
teman-temanku akhirnya aku memutuskan aku nelpon tetapi nomorku aku privat biar
kamu angkat, karen aku tau kalo nomornya
gak aku privat pasti gak akan kamu angkat. Setelah kamu angkat aku basa basi
dulu biar gak kamu tutup telponya, dan akhirnya aku taya tolong jawab yang
sejujurnya pokoknya jangan takut jawabanmu nyakitin aku atau kayak mana,
pokoknya aku minta jawab yang sejujurnya, dan dia bilang iya, hubungan kita bisa
dilanjutin dan serius apa gak? Kamu agak gak enak jawabnya, dan akhirnya kamu
menjawab sepuntene, pada saat itu aku lega ada jawaban yang pasti walupun
disisi lain sangat sakit setelah apa yang aku lakukan untukmu.
Yasudah akhir dari perakapan tersebut aku
berkata “ya sudah gak papa ma’afin aku ya bila mungkin selama aku kenal dan
bersama kamu akubanyak kesalahan.
Pada saat ini lah mungkin aku merasa trauma
untuk menjalin hubungan lagi, bukanya aku gak percaya lagi sama cewek tetapi
mungkin aku takut dia tak bisa bahagia denganku, mungkin aku seseorang yang
membosakan
Anni diriku gak akan menyalahkanmu karena
masalah hati hanya Allah yang bisa mengaturnya, انا اريد, انت تريد, ؤالله يريد aku mempunyai kehendak kamu mempunyai
kehendak dan Allah pun mempunyai kehendak. Akhir kata selamat tinggal semoga
apa yang kamu inginkan dan kamu cita-citakan dikabulkan oleh Allah. Amiin
Ingatlah kejadian yang telah membuatmu
sedih dan jatuh tetapi bukan hanya untuk disesali, tetapi renungilah apa yang
seharusnya kamu lakukan sekarang setelah hal itu semua terjadi padamu.
Anggaplah semua itu sebagai pelajaran berharga bagi hidupmu. Masa depanmu masih panjang.
0 komentar:
Posting Komentar