KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat tuhan Yang
Maha Esa, Allah SWT. Karena atas limpahan Rahmat, Karunia serta
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini.
Shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW, semoga
kita semua mendapat syafa’at beliau kelak diyaumul kiyamah. Amiin.
Makalah ini, merupakan hasil kerja penulis disertai do’a
serta dorongan semangat dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: Semua pihak baik yang langsung
maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan Makalah ini.Semoga
bantuan, bimbingan, pengarahan, semangat, dan dorongan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Besar harapan penulis, semoga
Makalah
ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi cakrawala ilmu pengetahuan khususnya
dalam bidang mata kuliah IPS
Terpadu.
Saya menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna,
oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas perhatian dan
kesempatan yang telah diberikan, kami ucapkan terimakasih.
Bandar lampung,
Oktober 2012
Penulis
Negara Indonesia merupakan rangkaian gugusan pulau yang terbentang
sepanjang + 5.600 km dari Sabang hingga Merauke. Wilayah negara Republik
Indonesia mempunyai gugusan pulau terbanyak di dunia. Data terbaru menunjukkan
bahwa jumlah pulau di Indonesia mencapai 18.110 buah (Buku Pintar Seri Senior,
2003), terdiri atas pulau besar dan kecil, baik yang berpenghuni ataupun tidak.
Keberadaan pulau-pulau dan luas wilayah tersebut merupakan salah satu unsur
fisik penyusun wilayah Indonesia.
1.
Unsur Fisik Wilayah Indonesia
Letak Indonesia artinya tempat beradanya wilayah Indonesia di
permukaan bumi. Berdasarkan sifatnya, letak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
letak absolut dan letak relatif.
a.
Letak Indonesia
Secara astronomis Indonesia terletak antara 6°LU
-11°LS dan 95°BT-141°BT.
Letak Astronomis tersebut menyebabkan Indonesia beriklim tropis dan terbagi
menjadi 3 daerah waktu yaitu :
1)
WIB (Waktu Indonesia Barat) dengan patokan garis bujur 105°BT dengan selisih
waktu 7 jam lebih awal dari GMT. Meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan
Kalimantan tengah
2)
WITA (Waktu Indonesia Tengah) dengan patokan garis bujur 120°BT dan selisih
waktu 8 jam lebih awal dari GMT. Meliputi daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
3)
WIT (Waktu Indonesia Timur) dengan patokan garis bujur 135°BT dan
selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT. Meliputi Kepulauan Maluku, Papua, dan
pulau-pulau kecil sekitarnya.
Secara Geografis (letak suatu
wilayah kaitannya dengan wilayah lain) Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia serta diantara
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Perairan Nusantara merupakan perairan yang ramai dilalui kapal-kapal dagang
dari India, Eropa, dan Cina. Dampaknya menyebabkan Indonesia kaya akan
keberagaman budaya dan suku bangsa.
Pengaruh Letak Indonesia Terhadap
Perubahan Musim
Perpaduan antara letak Astronomis dan geografis menimbulkan kondisi sebagai
berikut:
1)
Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun
2)
Penguapan tinggi sehingga kelembaban juga tinggi
3)
Memiliki curah hujan relatif tinggi
4)
Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat
5)
Indonesia mengalami pergantian musim setiap 6 bulan sekali (yaitu musim hujan dan musim kemarau)
Secara vertikal susunan tanah
dapat dilihat saat kita menggali sumur. Saat mencapai kedalaman tertentu akan
terlihat perbedaan warna tanah (profil tanah). Secara garis besar profil tanah
terbagi menjadi :
1)
Lapisan tanah atas (topsoil) merupakan lapisan tanah paling subur, berwarna
cokelat kehitam-hitaman, gembur dan memiliki ketebalan hingga 30 cm. Tempat
berkembangnya aktivitas organisme tanah. Banyak sisa tumbuhan dan hewan yang
telah mati dan membusuk (humus).
2)
Lapisan tanah bawah (subsoil) merupakan lapisan tanah yang berada tepat dibawah
lapisan topsoil. Memiliki sifat kurang subur karena kandungan zat makanan yang
sangat sedikit. Berwarna kemerahan atau lebih terang, struktur lebih padat,
memiliki ketebalan 50-60 cm. Aktivitas organisme tanah mulai berkurang hanya
akar tunggang saja yang mampu mencapainya.
3)
Lapisan bahan induk tanah (regolith) merupakan asal atau induk tanah bawah.
Berwarna kelabu keputih-putihan, kurang subur, sangat keras dan sulit ditembus
akar
4)
Lapisan batuan induk (bedrock) merupakan batuan pejal yang belum mengalami
proses pemecahan. Terletak di lapisan paling bawah tapi pada daerah pegunungan
lipatan atau patahan kadang tersingkap dan menjadi lapisan paling atas tapi
tidak dapat ditanami karena merupakan lapisan batuan.
Secara horisontal, tanah dapat dibedakan
menjadi :
1)
Tanah gambut (organosol), berwarna hitam memiliki kandungan air dan bahan
organik yang tinggi, pH tinggi, miskin unsur hara, drainase jelek, dan kurang
subur. Cocok ditanami karet, kelapa dan palawija. Banyak terdapat di kalimantan
Selatan, Sumatera Selatan, Riau, kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi,
Kalimantan timur, dan Papua bagian Selatan.
2)
Tanah latosol, berwarna merah kecokelatan, mudah menyerap air, pH 6-7
(netral) hingga asam, memiliki zat fosfat yang bersenyawa dengan unsur besi dan
aluminium, kadar humus mudah menurun. Tersebar di kawasan Bukit Barisan, Jawa, kalimantan Timur dan selatan, Bali, Papua, dan SulawesiPada dasarnya merupakan bentuk pelapukan dari batuan vulkanis.
3)
Tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi, bersifat subur,
berbutir kasar, berwarna keabuan, kaya unsur hara, pH 6-7, cenderung gembur,
menyerap air tinggi, mudah tererosi. Banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Persebaran jenis tanah ini di Indonesia terdapat di setiap pulau
yang memiliki gunung api, baik yang masih aktif ataupun yang sudah mati.
4)
Tanah aluvial merupakan tanah hasil endapan banjir. Kesuburannya tergantung
pada sumber asal tanah. Misalnya tanah
yang terdapat di Lembah Sungai Bengawan Solo yang berasal dari pegunungan karst
(Pegunungan Sewu), umumnya kurang subur karena kekurangan unsur fosfor dan
kalium. Sebaliknya, tanah di lembah Sungai Opak, Progo, dan Glagah yang berasal
dari Gunung Merapi umumnya lebih subur karena tergolong gunung muda sehingga kaya
akan unsur hara dan tersusun atas debu vulkanis yang produktif. Secara umum,
sifat jenis tanah ini mudah digarap, dapat menyerap air, dan permeabel sehingga
cocok untuk semua jenis tanaman pertanian. Banyak terdapat disepanjang lembah sungai-sungai besar.
5)
Tanah litosol merupakan lapisan yang masih sangat muda dan sangat dangkal.
Biasanya tersusun dari batuan kuarsit, kongklomerat, granit, dan batu lapis.
6)
Tanah grumusol mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga hitam, pH
netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat musim kemarau. Banyak dimanfaatkan
untuk jenis rumput-rumputan atau tanaman keras seperti jati. Banyak terdapat di Sumatera Barat,
Jawa Barat, Jawa tengah (Demak, Grobogan) Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro, Ngawi,
madiun dan bangil) serta di NTT.
7)
Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami
pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Berwarna cokelat kehitaman.
Banyak dikembangkan untuk perkebunan dan holtikultura.
Tanah podzolik merah kuning, merupakan jenis tanah
yang tersebar luas di Indonesia. Berasal dari batuan kuarsa. Mudah basah, mudah
mengalami pencucian oleh air hujan sehingga kesuburannya berkurang. Tersebar di1)
dataran tinggi Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan, Jawa Barat, Maluku
dan Nusa Tenggara.
2)
Tanah rendzina, merupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna
gelap, terbentuk dari kapur lunak, batu-batuan mergel, dan gips. Memiliki
kandungan Ca dan Mg yang tinggi pH 7,5-8,5 , peka terehadap erosi, kurang bagus
untuk lahan pertanian, biasanya untuk tanaman keras sewmusim. Tersebar di
Maluku, Papua, Aceh, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Pegunungan Kapur di Jawa.
1.
Persebaran Flora dan Fauna
Perbedaan
jenis dan persebaran flora dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain, iklim(curah
hujan, suhu, kelembapan udara dan angin),
kondisi tanah(iklim dan batuan induk atau bahan penyusun lapisan tanah),
relief daratan (ketinggian tempat dan kemiringan lereng),
dan formasi geologi.
a.
Persebaran flora (tumbuhan)
Secara garis besar dapat dibedakan menjadi :
1)
Flora Indonesia bagian barat (Asiatis) Sumatra,
pantai Barat dan Selatan Kalimantan, serta pantai Barat dan Utara Jawa.
Ciri-cirinya : memiliki berbagai jenis tumbuhan kayu yang berharga, selalu
hijau sepanjang tahun dan bersifat heterogen.
2)
Flora Indonesia bagian tengah(peralihan), tidak ada hutan lebat, pada umumnya
berupa sabana (padang rumput yang luas dengan tumbuhan kayu disana sini) Dan
stepa (tanah kering yang hanya ditumbuhi semak belukar)
3)
Flora Indonesia bagian timur (Australis), didominasi oleh hutan hujan
tropis. Salah satu flora ciri khas di kawasan Indonesia Timur adalah
anggrek.
b.
Persebaran Fauna(hewan)
1)
Fauna Indonesia Bagian Barat (asiatis), adalah fauna yang terdapat di Pulau
Sumatera, kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil disekitarya. Fauna asiatis
ini memiliki ciri-ciri antara lain, banyak dijumpai mamalia ukuran besar,
banyak jenis kera, dan ikan air tawar, tapi sedikit burung berwarna.
2)
Fauna Indonesia bagian tengah, terdapat di Pulau Sulawesi, Maluku, Nusa
tenggara, dan beberapa pulau di sekitarnya. Terdapat fauna endemik berupa
burung maleo, anoa, komodo, dan babirusa.
3)
Fauna Indonesia Bangian Timur ( australis), terdapat di Pulau papua, Kep.
Aru, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Memiliki ciri-ciri antara lain,
memiliki jenis mamalia berukuran kecil, hanya memilkiki satu jenis kera dan
banyak dijumpai jenis burung berbulu indah, tapi sedikit jenis ikan air tawar.
2. Kondisi Sosial
a) Suku Bangsa
Penduduk Indonesia terdiri
atas berbagai suku bangsa dan keturunan. Secara etimologis, sebagian
besar suku bangsa di Indonesia berasal dari keturunan rumpun bangsa Mongoloid. Mereka pada umumnya tersebar
di wilayah Indonesia bagian Barat. Sebagian lagi, terutama yang
tinggal di wilayah Indonesia bagian Timur, merupakan keturunan Melanesia dan
Negroid. Penduduk Indonesia terdiri
atas berbagai suku bangsa dan keturunan. Secara etimologis, sebagian
besar suku bangsa di Indonesia berasal dari keturunan rumpun bangsa Mongoloid. Mereka pada umumnya tersebar
di wilayah Indonesia bagian Barat. Sebagian lagi, terutama yang
tinggal di wilayah Indonesia bagian Timur, merupakan keturunan Melanesia dan
Negroid.
b)
Penduduk
Indonesia termasuk salah
satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Indonesia menempati urutan
keempat dunia setelah Amerika Serikat, urutan ketiga di Asia setelah India dan
merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan dari data-data
kependudukan yang ada persebaran penduduk di beberapa wilayah di Indonesia
masih belum merata. a)
Bahasa
Bahasa resmi
yang digunakan di Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia termasuk
dalam rumpun bahasa Melayu yang berkembang di beberapa negara di wilayah Asia
Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Indonesia. Selain
bahasa Indonesia, terdapat sekitar 300 bahasa daerah dengan dialek bahasa dan
jenis aksaranya masing-masing.
b)
Agama
Kepercayaan
asli nenek moyang Indonesia adalah animisme dan dinamisme. Animisme adalah
kepercayaan terhadap roh yang menempati benda-benda
tertentu. Adapun dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda tertentu
mempunyai. Agama lain yang berkembang adalah agama islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Selain itu terdapat berbagai jenis aliran
kepercayaan kepada Tuhan yang berkembang di masyarakat.
c) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah
satu indikator penunjang naiknya tingkat kualitas penduduk. Pada tahun ajaran
2000, tidak kurang dari 28,7 juta anak Indonesia terdaftar sebagai siswa
sekolah dasar. Pemerintah mengadakan program wajib belajar 6 tahun bagi warga
negaranya. Kondisi ini kemudian semakin
berkembang dengan digalakkannya program pendidikan dasar hingga 9 tahun yang
meliputi pendidikan sekolah dasar (6 tahun) dan sekolah menengah pertama (3
tahun). Upaya ini dilakukan untuk
meningkatkan kualitas penduduk Indonesia.
1. Kegiatan Ekonomi Penduduk Indonesia
1)
Kegiatan Ekonomi Agraris
Kegiatan
ekonomi agraris adalah kegiatan ekonomi penduduk dalam memanfaatkan
faktor-faktor alam, khususnya dalam bidang pertanian; termasuk di dalamnya
adalah peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Pada umumnya, kegiatan
ekonomi agraris berpusat di daerah-daerah pedesaan yang masih menyediakan lahan
yang cukup luas.
2)
Kegiatan Ekonomi Nonagraris
Pertambangan , perindustrian, perdagangan, dan jasa
A.
MENDESKRIPSIKAN PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN CARA PENANGGULANGANNYA
Permasalahan
Kependudukan Berkaitan dengan Kuantitas dan Kualitas Penduduk Pertumbuhan
penduduk yang pesat dan tidak merata serta tanpa diimbangi dengan pencapaian
kualitas SDM yang tinggi mengakibatkan muculnya berbagai permasalahan-permasalahan
kependudukan.
1.
Kemiskinan
Kemiskinan
merupakan ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan materiil dasar
berdasarkan standar tertentu. Adapun standar ini lebih dikenal dengan garis
kemiskinan, yaitu tingkat pengeluaran atas kebutuhan pokok yang meliputi sandang,
pangan, papan secara layak.
Untuk menanggulangi kemiskinan tersebut, pemerintah
Indonesia mencanangkan
Meningkatkan sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk
miskin Misalnya dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang sempita) dengan intensifikasi pertanian, memberikan bekal keterampilan untuk
mengolah barang-barang bekas di sekitarnya, misalnya kaleng bekas, besi bekas,
plastik bekas, membimbing penduduk untuk jeli memerhatikan dan memanfaatkan
peluang usaha di sekitarnya, seperti penduduk yang tinggal di daerah rawa
memanfaatkan enceng gondok untuk bahan kerajinan, penduduk di daerah gunung
memanfaatkan bunga pinus sebagai kerajinan, dan lain-lain.
b) Memberikan program penyuluhan dan pembekalan keterampilanPemerintah
hendaknya intensif terjun ke masyarakatuntuk memberikan pengajaran dan
pelatihan keterampilan bagipenduduk miskin agar dapat menghasilkan sesuatu guna
menunjang pendapatannya. Pemerintah mencarikan bapakasuh terutama para pengusaha-pengusaha
untuk menggandeng masyarakat dalam mengembangkan usaha.
c) Menyediakan pasar-pasar bagi penjualan produksi penduduk Pasar
merupakan fasilitas penting dalam menunjang pendapatan penduduk. Selain sebagai
tempat memasarkan hasil produksi masyarakat, keberadaan pasar juga bisa
memotivasi masyarakat untuk lebih produktif lagi. Karena masyarakat tidak perlu
kawatir lagi akan mengalami kesulitan memasarkan hasil produksinya.
1.
Kesehatan
Kualitas penduduk yang diuraikan sebelumnya yang berpengaruh
terhadap kemiskinan, ternyata juga berpengaruh pada kesehatan penduduk.
Kemiskinan akan berdampak pada kesehatan. Penduduk miskin cenderung
memiliki pola hidup kurang bersih dan tidak sehat. Kondisi kehidupan yang memprihatinkan mengharuskan penduduk miskin bekerja
keras melebihi standar kerja penduduk yang lebih mampu, sehingga mengesampingkan
aspek kesehatannya. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar secara layak
berdampak pada kesehatan mereka. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pangan secara
sehat dan bergizi berdampak pada rendahnya gizi. Ketidakmampuan dalam memenuhi
kebutuhan perumahan mengharuskan mereka tinggal di kolong jembatan, bantaran
sungai, atau rumah seadanya, sehingga kebutuhan akansanitasi air bersih juga
tidak terpenuhi. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pakaian secara layak
berdampak pada kesehatan kulit dan organ-organ tubuh lainnya. Dampak dari
tingkat kesehatan penduduk yang rendahtersebut adalah tingginya angka kematian
(terutama bayi dan ibu). Untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut dapat
dilakukan dengan:
a)
Peningkatan gizi masyarakat
Hal ini dapat dilakukan
dengan memberi makanan tambahan yang bergizi terutama bagi anak-anak.Program
ini dapat dioptimalkan melalui pemberdayaan posyandu dan kegiatan PKK.
b) Pelaksanaan imunisasi
Berdasarkan prinsip
pencegahan lebih baik daripengobatan, program imunisasi bertujuan melindungi
tiap anak dari penyakit umum.Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui PIN (Pekan
Imunisasi Nasional).
c) Penambahan fasilitas
kesehatan
Fasilitas kesehatan harus
mampu menampung danmenjangkau masyarakat di daerah-daerah tertinggal. Penambahan fasilitas kesehatan ini meliputi
rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, polindes (pondok bersalin desa), posyandu. Penambahan fasilitas ini dimaksudkan
untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sepertiimunisasi, KB,
pengobatan, dan lain-lain. Dengan demikian dapat mengurangi tingginya angka
kematian bayi, dan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat.
d) Penyediaan pelayanan
kesehatan gratis
Pemerintah menyediakan
pelayanan gratis bagi penduduk miskin dalam bentuk Askeskin (asuransi kesehatan
masyarakat miskin) dan kartu sehat yang dapat digunakan untuk memperoleh
layanan kesehatan secara murah, atau bahkangratis di rumah sakit pemerintah
atau puskesmas.
e) Pengadaan obat generik
Pemerintah harus
mengembangkan pengadaan obat murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat bawah.Penyediaan
obat murah ini dapat berupa obat generik.
f) Penambahan jumlah tenaga
medis
Agar pelayanan kesehatan
dapat mencakup seluruh lapisan masyarakat dan mencakup seluruh wilayah
Indonesia diperlukan penambahan jumlah tenaga medis, seperti dokter, bidan,
perawat.Tenaga medis tersebut juga harus memiliki dedikasi tinggi untuk ditempatkan
di daerah-daerah terpencil serta berdedikasi tinggi melayani masyarakat miskin.
g) Melakukan penyuluhan tentang
arti pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat
Penyuluhan semacam ini juga
bisa melibatkan lembaga-lembaga lain di luar lembaga kesehatan, seperti sekolah, organisasi
kemasyarakatan, tokoh-tokoh masyarakat. Jika kesadaran akan arti pentingnya
pola hidup sehat sudah tertanam dengan baik, maka masyarakat akan dengan sendirinya terhindar dari berbagai penyakit.
2. Pengangguran
Rendahnya tingkat kesehatan
penduduk dan tingginya angka kekurangan gizi masyarakat, secara umum dapat berdampak
pada rendahnya daya pikir dan kemampuan kerja penduduk. Oleh sebab itulah pada sebagian besar
negara-negara berkembang dan negaranegara miskin, kualitas SDM-nya masih
rendah, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab
tingginya angka pengangguran. Karena pada umumnya penduduk-penduduk tersebut sulit
tertampung di dunia kerja. Di samping itu, penyebab tingginya angka pengangguran adalah
rendahnya kualitas pendidikan penduduk dan tingginya kuantitas penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak
diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja, menyebabkan tingkat persaingan
tinggi dan tingkat kesempatan kerja cenderung menurun. Untuk menanggulangi masalah
pengangguran diperlukan dua usaha penanggulangan, yakni usaha perbaikan
kualitas SDM dan penciptaan lapangan kerja. Adapun usaha-usaha tersebut, antara
lain:
a) Peningkatan keterampilan
kerja masyarakat
Program ini dapat dilakukan
melalui pendidikan keterampilan singkat maupun berjangka di Balai Latihan Kerja (BLK).
b) Pembentukan Tenaga Kerja
Muda Mandiri Profesional (TKMMP)
Program
ini bertujuan mencari anak-anak mudaberpotensi di masing-masing daerah untuk
kemudian dibimbing, dibina, dan dibentuk menjadi seorang yang mandiri dan profesional.
Dari program ini diharapkan akan muncul tenaga-tenaga kerja muda yang mampu membuka
usaha-usaha sendiri sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
a) Pelaksanaan padat karya
Padat karya adalah usaha
yang lebih mengedepankan penggunaan dan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah
banyak dibandingkan dengan modalnya.
b) Penciptaan iklim usaha dan
investasi yang kondusif
Hal ini terkait dengan
stabilitas sosial, ekonomi, dan politik. Jika stabilitas di masing-masing aspek tersebut
kondusif, maka akan banyak orang termotivasi untuk membuka usaha. Bahkan akan memancing investor asing
untuk berinvestasi dan membuka usaha di Indonesia. Dengan demikian akan dapat menambah
lapangan pekerjaan baru.
A. MENDESKRIPSIKAN PERMASALAHAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Sebelum kita bahas permasalahan
lingkungan dan upaya penanggulanganya ada baiknya
kita ketahui beberapa istilah berikut:
Lingkungan adalah Ruangan yang ditempati makhluk hidup dan
benda yang tidak hidup
Ekosistem adalah saling berinteraksi antara
makhluk hidup demgan makhluk tak hidup yang membentuk system
Timbal Balikadalah hubungan manusia dengan
makhluk hidup lain dan benda mati
1.
Unsur- unsur Lingkungan
a) Pengertian:
Lingkungan terdiri atas unsur
biotik (unsur hayati atau makhluk hidup), Unsur abiotik (unsur fisik atau benda
mati), dan unsur sosial budaya.
1)
Unsur Biotik
Unsur biotik yang terdapat dalam
lingkungan hidup adalah manusia, hewan (Fauna), tumbuhan (Flora) dan jasat
renik.
Berdasarkan pada interaksi dan
kemampuanya dalam mengikat energi, unsur biotik dalam lingkungan dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
Produsen adalah: makhluk hidup
yang dapat mensintesis zat makanan sendiri dengan bantuan energi matahari
Konsumen adalah: kelompok organisme yang tidak mampu
mensintesis makanan sendiri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
mengambil dari produsen
Pengurai adalah organisme yang
berperan dalam menguraikan sisa- sisa makhluk hidup.Penguraidisebut juga
decomposer. Pengurai akan menguraikan senyawa organik menjadi senyawa anorganik.
2)
Unsur Abiotik [ Unsur Fisik ]
Unsur abiotik yang terdapat
diantara kita antara lain tanah air, sinar matahari, udara, senyawa kimia, dan
makhluk yang tidak hidup lainya.Fungsi Unsur Abiotik sebagai media berlangsungnya
kehidupanContoh:Tanah diperlukan tumbuhan untuk tempat hidup, Air diperlukan tumbuhan untuk mengalirkan zat
makanan, Udara
diperlukan tumbuhan untuk bernafas.
Apabila aktivitas seluruh
kehidupan tumbuhan terganggu akibat unsur abiotik yang tidak menunjang, maka
activitas seluruh kehidupan di seluruh muka bmi akan terhambat.
3)
Unsur sosial dan budaya
Unsur sosial adalah: hal- hal yang
berkaitan dengan masyarakat sedangkan Unsur budaya adalah:
keseluruhan system, nilai, atau gagasan tindakan dan kewajiban yang dimiliki
manusia untuk menentukan perilaku sebagai makhluk sosial dan dalam kehidupan
bermasyarakat yang didapatnya dengan cara belajar. Unsur sosal budaya dapat dikembangkan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.
Arti Penting Lingkungan Bagi Kehidupan
Lingkungan hidup merupakan tempat
berinteraksi makhluk hidup yang membentuk suatu system jaringan kebutuhan,
yaitu: jenis dan jumlah masing- masing unsur lingkungan, interaksi antar unsur
dalam lingkungan hidup, perilaku dan kondisi unsur lingkungan hidup dan faktor material, seperti suhu dan cahaya.
3.
Bentuk- bentuk kerusakan Lingkungan hidup Dan
faktor penyebabnya
Menurut Otto Soemarwoto (1989) untuk mengatur kwalitas hidup manusia, yaitu
terpenuhinya kebutuhan makhluk hidup hayati seperti air dan udara, terpenuhinya
kebutuhan hidup manusia seperti perumahan, pakaian , pendidikan, dan kesehatan
dan terpenuhinya derajad kebebasan yang dibatasi oleh hukum tertulis ataupun
tidak tertulis seperti: aturan- aturan yang dibuat oleh pemeritah.
Berdasarkan faktor penyebabnya,bentuk
kerusakan lingkungan hidup yaitu:
a.
Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat
proses alam Contoh: Pemukiman rusak akibat
hujan, hancurnya bangunan akibat gempa, hancurnya wilayah akibat tsunami
b.
Akibat aktifitas manusia Contoh: terjadinya iklim mikro Perubahan
iklim mikro dan berkurangnya daerah perserapan air di perkotaan akibat
pembangunan gedung- gedungserta berkurangnya daerah hujan di perkotaan.
Terjadinya Pencemaran Lingkunagan itu akan terjadi apabila lingkungan hidup
manusia terdapat suatu polutan dalam jumlah besar yang dihasilkan
oleh aktivitas manusia. Polutan adalah: zat yang
menyebabkan pencemaran. Sifat polutan ada dua antara lain sebagai berikut:
1) Merusak sementara, dalam kondisi
rendah, polutan dapat merusak lingkungan hidup tetapi hanya bersifat sementara.
Apabila polutan telah bereaksi terhadap lingkungan maka tralisir polutan.
2) Merusak dalam waktu lama, dalam
permasalahan pencemaran lingkungan, terdapat tiga komponen pokok yaitu
lingkungan yang terkena adalah lingkungan hidup manusia, yang terkena akibat
negative adalah manusia, dan terdapat bahan berbahaya sebagai akibat activities
manusia.
Macam pencemaran menurut tempat terjadinya
dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Pencemaran Air
Pencemaran air di suatu perairan dapat terjadi akibat
bahan limbah yang berasal dari bahan buangan domestic, industri, dan perairan.
Ciri air tercemar adalah: kandungan kimianya, warna, bau, kandungan oli, benda
padat yang ada di dalamnya
b. Pencemaran Udara
Pada umumnya pencemaran udara di sebabkan oleh buangan
emisi atau bahan pencemar proses produksi, seperti buangan pabrik, asap
kendaraan dan asap rumah tangga, dan kebisingan kendaraaan. Akibat dari pencemaran udara
antara lain: hujan asam terjadi karena pencampuran senyawa nitrat, sulfat, dan
oksida dengan air hujan, rusaknya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran ini di sebabkan oleh
polutan. Seperti : kenaikan beban limbah, terutama sampah padat, seperti kaleng plastik, kaca.
Kerusakan Hutan
Hutan merupakan paru - paru dunia yang dapat menyeimbangkan kadar O2 di
udara dan sumber utama pemenuhan kebutuhan manusia.
Fungsi hutan antara lain:
menyimpan air hujan, mengatur kelestarian air di permukaan bumi, menghasilkan
berbagai komoditi, mengatur kesuburan tanah, dan menjadi hanitat Flora dan
Fauna di permukaan bumi.
1.
Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu
pada UU No.23 1997. UU ini berisi tentang rangkaian upaya untuk melindungi
kemampuan lingkungan hidup terhadap terhadap
tekanan perubahan dan dampak negative yang ditimbulkan suatu kegiatan. Upaya
ini dilakukan agar kekayaan sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada
kehidupan.
Contoh usaha dari pemerintah yang
di gunakan untuk melestarikan lingkungan hidup:
a. Pelestarian Sumberdaya Air
Dilakukan dengan cara mencegah
pencemaran, penyediaan resapan air, pengamanan pintu- pintu air, dan
penghematan air. Program yang lain untuk melestarikan air dari pemerintah
adalah program air bersih yang di rencanakan oleh Departemen Kesehatan dan
Departemen Kesehatan Umum, program penghijauan di area peresapan air, untuk
fungsi estetika dan rekreasi.
b. Pelestarian Sumber Daya Udara
Dilakukan dengan cara penyaringan
terhadap pembuangan gas yang berasal dari pabrik dan sebagainya, penanaman di
area pembatas jalan raya dan hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
c. Pelestarian Sumberdaya Hutan
Pelestarian ini dilakukan dengan
cara seperti system tumpang sari pada lahan pertanian, reboisasi, tata guna
lahan, dan peraturan tebang pilih tanam Indonesia [ TPTI ].
d. Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Pelestarian ini dapat berupa
pelestarian hutan, varietas tenaman asli dan fauna asli, seperti jenis
rojolele, serta tanaman asli bunga melati dan satwa nasional komodo.
Usaha pelestarian ini dapat
dilakukan oleh penduduk seperti, penghematan air yang digunakan sehari- hari,
pengelompokan sampah menjadi sampah organic dan anorganic, dan penggunaan
sumberdaya alam yang tidak dapat di perbaharui sehemat mungkin.
2.
Tujuan dan Saran Pembangunan Nasional
Pembangunan berfungsi untuk
meningkatkan kwalitas hidup penduduk. Kwalitas hidup dapat diartikan sebagai
derajat dipenuhinya kebutuhan dasar yang esensial sehingga kehidupan menjadi
lebih baik. Kebutuhan dasar tersebut terdiri atas kebutuhan dasar untuk
kelangsungan hidup hayati, kehidupan dalas untuk kelangsungan hidup manusiawi,
dan derajad kebebasan untuk memilih.
Agar kebutuhan dasar terpenuhi maka kemampuan
lingkungan yang mendukung kehidupan perlu di tingkatkan hal itu dilakukan
dengan cara menjaga lingkungan agar tidak rusak. Masih adanya ketimpangan
ekonomi dan kesenjangan sosial yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial, hal
itu terjadi karena pembangunan dan hasil- hasilnya, belum dapat dinikmati secar
adil. Dalam bidang lingkungan hidup, pembangunan diarahkan untuk meningkatkan
fungsi dan kwalitas lingkungan hidup. Dengan demikian, kegiata sosial ekonomi masyarakat
dan usaha pemanfaatan sember daya alam berlangsung secara berkelanjutan. Tujuan
itu dapat dicapai dengan usaha yaitu kesadaran tentang
pentingnya fungsi lingkungan hidup pada semua aspek kehidupan.
A. MENDESKRIPSIKAN PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PEMBANGUNAN
1.
Permasalahan Penduduk Indonesia
a.
Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif
1)
Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan
pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan. Manfaat jumlah
penduduk yang besar:
a)
Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
b)
Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh,
ternyata negara Indonesia yang berpendudukbesar, yaitu nomor 4 di dunia
menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
a)
Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan
kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga
berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya
pemukiman kumuh.
b)
Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan
serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini
cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor
swasta untuk mengatasi masalah ini.
2)
Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat,
walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961-1971 pertumbuhan penduduk
sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971-1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980-1990
sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990-2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga
berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga,
demi kesejahteraan keluarga.Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan
mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan
terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga
dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.Dua tujuan pokok
Program Keluarga Berencana yaitu:
1) Menurunkan angka kelahiran agar
pertambahan penduduk tidak melebihikemampuan peningkatan produksi.
2) Meningkatkan kesehatan ibu dan anak
untuk mencapai keluarga sejahtera
3)
Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau,
provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura
yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih
kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan
Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer
persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo
meter persegi (km2).Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan
pertanian di Jawa semakin sempit.Lahan bagi petani sebagian dijadikan
permukiman dan industri.Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan
secara optimal karenakurangnya sumber daya manusia.Sebagian besar tanah di luar
Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian.Keadaan demikian
tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan
bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.
a. Masalah Penduduk yang Bersifat
Kualitatif
1)
Tingkat Kesehatan Penduduk yang rendah
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk
Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan
penduduk adalah dengan melihat:
a)
Angka Kematian
b)
Angka Harapan Hidup
Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang
rendah.Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk
yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari
pendapatan penduduk.Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk
membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi.Penduduk yang pendapatannya tinggi
dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
2)
Tingkat Pendidikan yang Rendah
Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas
SDM penduduk suatu negara.Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas
kerja.Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas
yang tinggi.Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang
berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur.Keadaan demikian tentu sangat
memprihatinkan. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain
(keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat
kesejahteraan.Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakuka oleh
pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan
penduduk.
3)
Tingkat Kemakmuran yang Rendah
Meskipun
tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah
garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di
bawah garis kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran
berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin
tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya
alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Mengapa banyak penduduk Indonesia yang hidup miskin?
1. Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap
Pembangunan
Penduduk adalah objek dan subyek pembangunan. Sebagai objek, penduduk adalah sasaran pembangunan. Sebagai subyek, penduduk adalah pelaku pembangunan. Peranan penduduk sebagai subyek menentukan arah dan keberhasilan
pembangunan. Potensi dan tantangan pembangunan
ditentukan oleh keadaan riil kependudukan dan sumber daya alam yang dimiliki
oleh suatu negara. Bagaimana potensi dan tantangan
pembangunan di Indonesia? Kekayaan sumber daya alam yang ada di
bumi Indonesia sangat besar. Ini merupakan suatu potensi. Masalahnya adalah sanggupkah penduduk Indonesia mengeksploitasi dan
mengelola sumber daya alam yang melimpah itu? Fakta menunjukkan bahwa eksploitasi sumber daya alam (penambangan) di
Indonesia banyak dilakukan oleh perusahaan asing. Proyek-proyek pembangunan oleh pemerintah juga sering menggunakan bantuan
(assistance) perusahaan asing. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
modal dan teknologi yang dimiliki penduduk Indonesia. Penguasaan teknologi dan kepemilikan modal terkait dengan kualitas sumber
daya manusia (SDM) penduduk Indonesia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia
penduduk Indonesia ditunjukkan dengan GDP perkapita yang relatif rendah. Kualitas sumber daya manusia penduduk Indonesia yang rendah merupakan
penghambat pembangunan. Secara terperinci faktor kependudukan yang menghambat
pembangunan adalah:
a) Rendahnya kualitas SDM penduduk
Indonesia
Salah satu indikator kemakmuran suatu negara adalah volume barang dan jasa
yang dihasilkan oleh penduduknya. Untuk memproduksi barang dan jasa
diperlukan penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan. Penguasaan
teknologi dan ilmu pengetahuan terkait dengan kualitas SDM penduduk suatu
negara.Jadi kualitas SDM merupakan faktor penentu kemakmuran.Apa yang dapat
dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keterampilan dan ilmu pengetahuan?
b) Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Penduduk merupakan potensi sekaligus beban pembangunan. Penduduk yang
berkualitas (produktif) merupakan potensi/kekuatan pembangunan.Sedangkan
penduduk dengan kualitas rendah (non produktif) merupakan beban
pembangunan.Pertumbuhan penduduk bagi suatu negara dapat menjadi kekuatan
sekaligus beban.Ini tergantung bagaimana kualitas penduduknya.Bagi Indonesia,
pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan beban pembangunan.Mengapa? Jumlah penduduk Indonesi saat ini
sudah cukup besar. Tetapi kualitas hidupnya
(kemakmurannya) masih rendah. Apabila pertumbuhan penduduk masih tetap tinggi,
maka kualitas hidup (kemakmuran) akan semakin menurun.
2. Upaya-Upaya Mengatasi Permasalahan
Kependudukan
Upaya yang telah dilakukan pemerintah
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah:
a. Jumlah penduduk dan pertumbuhannya
diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB).
b. Persebaran dan Kepadatan penduduk
diatasi dengan:
1)
Program Transmigrasi
2)
Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.
c. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi
dengan:
1) Pembangunan fasilitas kesehatan
seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD)
2) Pelayanan kesehatan gratis bagi
penduduk miskin
d. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi
dengan:
1) Penyediaan fasilitas pendidikan yang
lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
2) Penciptaan kurikulum pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
3) Peningkatan kualitas tenaga pengajar
(guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah
4) Penyediaan program pelatihan bagi para
pengajar dan pencari kerja
5) Mempelopori riset dan penemuan baru
dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah
e. Tingkat pendapatan yang rendah diatasi
dengan:
1) Penciptaan perangkat hukum yang menjamin
tumbuh dan berkembangnya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
2) Optimalisasi peranan BUMN dalam
kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.
3) Penyederhanaan birokrasi dalam
perizinan usaha. Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon)
sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.
0 komentar:
Posting Komentar