Sabtu, 15 Desember 2012

Dengan pertumbuhan jumlah penduduk memahami permasalahan sosial berkaitan


KATA PENGANTAR


Puji Syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Karena  atas limpahan Rahmat, Karunia serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW, semoga kita semua mendapat syafa’at beliau kelak diyaumul kiyamah. Amiin.

Makalah ini, merupakan hasil kerja penulis disertai do’a serta dorongan semangat dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: Semua pihak baik yang langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan Makalah ini.Semoga bantuan, bimbingan, pengarahan, semangat, dan dorongan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Besar harapan penulis, semoga Makalah ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi cakrawala ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang mata kuliah IPS  Terpadu.
Saya menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Atas perhatian dan kesempatan yang telah diberikan, kami ucapkan terimakasih.
Bandar lampung,   Oktober 2012



                                     Penulis



A.    KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK INDONESIA

Negara Indonesia merupakan rangkaian gugusan pulau yang terbentang sepanjang + 5.600 km dari Sabang hingga Merauke. Wilayah negara Republik Indonesia mempunyai gugusan pulau terbanyak di dunia. Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah pulau di Indonesia mencapai 18.110 buah (Buku Pintar Seri Senior, 2003), terdiri atas pulau besar dan kecil, baik yang berpenghuni ataupun tidak. Keberadaan pulau-pulau dan luas wilayah tersebut merupakan salah satu unsur fisik penyusun wilayah Indonesia.

1.      Unsur Fisik Wilayah Indonesia
Letak Indonesia artinya tempat beradanya wilayah Indonesia di permukaan bumi. Berdasarkan sifatnya, letak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu letak absolut dan letak relatif.

a.  Letak Indonesia
Secara astronomis Indonesia terletak antara 6°LU -11°LS dan 95°BT-141°BT. 




Letak Astronomis tersebut menyebabkan Indonesia beriklim tropis dan terbagi menjadi 3 daerah waktu yaitu :

1)   WIB (Waktu Indonesia Barat) dengan patokan garis bujur 105°BT dengan selisih waktu 7 jam lebih awal dari GMT. Meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan tengah
2)   WITA (Waktu Indonesia Tengah) dengan patokan garis bujur 120°BT dan selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT. Meliputi daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
3)   WIT (Waktu Indonesia Timur) dengan patokan garis bujur 135°BT  dan selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT. Meliputi Kepulauan Maluku, Papua, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.

Secara Geografis (letak suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain) Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia serta diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Perairan Nusantara merupakan perairan yang ramai dilalui kapal-kapal dagang dari India, Eropa, dan Cina. Dampaknya menyebabkan Indonesia kaya akan keberagaman budaya dan suku bangsa.

Pengaruh Letak Indonesia Terhadap Perubahan Musim

Perpaduan antara letak Astronomis dan geografis menimbulkan kondisi sebagai berikut:
1)      Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun
2)      Penguapan tinggi sehingga kelembaban juga tinggi
3)      Memiliki curah hujan relatif tinggi
4)      Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat
5)      Indonesia mengalami pergantian musim setiap 6 bulan sekali (yaitu musim hujan dan musim kemarau)

 a.    Persebaran jenis tanah di Indonesia

Secara vertikal susunan tanah dapat dilihat saat kita menggali sumur. Saat mencapai kedalaman tertentu akan terlihat perbedaan warna tanah (profil tanah). Secara garis besar profil tanah terbagi menjadi :

1)      Lapisan tanah atas (topsoil) merupakan lapisan tanah paling subur, berwarna cokelat kehitam-hitaman, gembur dan memiliki ketebalan hingga 30 cm. Tempat berkembangnya aktivitas organisme tanah. Banyak sisa tumbuhan dan hewan yang telah mati dan membusuk (humus).
2)      Lapisan tanah bawah (subsoil) merupakan lapisan tanah yang berada tepat dibawah lapisan topsoil. Memiliki sifat kurang subur karena kandungan zat makanan yang sangat sedikit. Berwarna kemerahan atau lebih terang, struktur lebih padat, memiliki ketebalan 50-60 cm. Aktivitas organisme tanah mulai berkurang hanya akar tunggang saja yang mampu mencapainya.
3)      Lapisan bahan induk tanah (regolith) merupakan asal atau induk tanah bawah. Berwarna kelabu keputih-putihan, kurang subur, sangat keras dan sulit ditembus akar
4)      Lapisan batuan induk (bedrock) merupakan batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Terletak di lapisan paling bawah tapi pada daerah pegunungan lipatan atau patahan kadang tersingkap dan menjadi lapisan paling atas tapi tidak dapat ditanami karena merupakan lapisan batuan.

Secara horisontal, tanah dapat dibedakan menjadi :

1)   Tanah gambut (organosol), berwarna hitam memiliki kandungan air dan bahan organik yang tinggi, pH tinggi, miskin unsur hara, drainase jelek, dan kurang subur. Cocok ditanami karet, kelapa dan palawija. Banyak terdapat di kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Riau, kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Kalimantan timur, dan Papua bagian Selatan.
2)   Tanah latosol, berwarna merah kecokelatan, mudah menyerap air, pH 6-7 (netral) hingga asam, memiliki zat fosfat yang bersenyawa dengan unsur besi dan aluminium, kadar humus mudah menurun. Tersebar di kawasan Bukit Barisan, Jawa, kalimantan Timur dan selatan, Bali, Papua, dan SulawesiPada dasarnya merupakan bentuk pelapukan dari batuan vulkanis.
3)   Tanah regosol merupakan hasil erupsi gunung berapi, bersifat subur, berbutir kasar, berwarna keabuan, kaya unsur hara, pH 6-7, cenderung gembur, menyerap air tinggi, mudah tererosi. Banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Persebaran jenis tanah ini di Indonesia terdapat di setiap pulau yang memiliki gunung api, baik yang masih aktif ataupun yang sudah mati.
4)   Tanah aluvial merupakan tanah hasil endapan banjir. Kesuburannya tergantung pada sumber asal tanah. Misalnya tanah yang terdapat di Lembah Sungai Bengawan Solo yang berasal dari pegunungan karst (Pegunungan Sewu), umumnya kurang subur karena kekurangan unsur fosfor dan kalium. Sebaliknya, tanah di lembah Sungai Opak, Progo, dan Glagah yang berasal dari Gunung Merapi umumnya lebih subur karena tergolong gunung muda sehingga kaya akan unsur hara dan tersusun atas debu vulkanis yang produktif. Secara umum, sifat jenis tanah ini mudah digarap, dapat menyerap air, dan permeabel sehingga cocok untuk semua jenis tanaman pertanian. Banyak terdapat disepanjang lembah sungai-sungai besar.
5)   Tanah litosol merupakan lapisan yang masih sangat muda dan sangat dangkal. Biasanya tersusun dari batuan kuarsit, kongklomerat, granit, dan batu lapis.
6)   Tanah grumusol mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga hitam, pH netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat musim kemarau. Banyak dimanfaatkan untuk jenis rumput-rumputan atau tanaman keras seperti jati. Banyak terdapat di Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa tengah (Demak, Grobogan) Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro, Ngawi, madiun dan bangil) serta di NTT.
7)   Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah mengalami pelapukan sehingga menghasilkan tanah yang subur. Berwarna cokelat kehitaman. Banyak dikembangkan untuk perkebunan dan holtikultura.
Tanah podzolik merah kuning, merupakan jenis tanah yang tersebar luas di Indonesia. Berasal dari batuan kuarsa. Mudah basah, mudah mengalami pencucian oleh air hujan sehingga kesuburannya berkurang. Tersebar di1)   dataran tinggi Sumatera, Sulawesi, Papua, Kalimantan, Jawa Barat, Maluku dan Nusa Tenggara.
2)   Tanah rendzina, merupakan tanah padang rumput yang tipis  berwarna gelap, terbentuk dari kapur lunak, batu-batuan mergel, dan gips. Memiliki kandungan Ca dan Mg yang tinggi pH 7,5-8,5 , peka terehadap erosi, kurang bagus untuk lahan pertanian, biasanya untuk tanaman keras sewmusim. Tersebar di Maluku, Papua, Aceh, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Pegunungan Kapur di Jawa.

1.      Persebaran Flora dan Fauna
Perbedaan jenis dan persebaran flora  dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, iklim(curah hujan, suhu, kelembapan udara dan angin), kondisi tanah(iklim dan batuan induk atau bahan penyusun lapisan tanah), relief daratan (ketinggian tempat dan kemiringan lereng), dan formasi geologi.

a.    Persebaran flora (tumbuhan)

Secara garis besar dapat dibedakan menjadi :
1)   Flora Indonesia bagian barat (Asiatis) Sumatra, pantai Barat dan Selatan Kalimantan, serta pantai Barat dan Utara Jawa.
Ciri-cirinya : memiliki berbagai jenis tumbuhan kayu yang berharga, selalu hijau sepanjang tahun dan bersifat heterogen.
2)   Flora Indonesia bagian tengah(peralihan), tidak ada hutan lebat, pada umumnya berupa sabana (padang rumput yang luas dengan tumbuhan kayu disana sini) Dan stepa (tanah kering yang hanya ditumbuhi semak belukar)
3)   Flora Indonesia bagian timur (Australis), didominasi oleh hutan hujan tropis. Salah satu flora ciri khas di kawasan Indonesia Timur adalah anggrek.

b.    Persebaran Fauna(hewan)

1)      Fauna Indonesia Bagian Barat (asiatis), adalah fauna yang terdapat di Pulau Sumatera, kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil disekitarya. Fauna asiatis ini memiliki ciri-ciri antara lain, banyak dijumpai mamalia ukuran besar, banyak jenis kera, dan ikan air tawar, tapi sedikit burung berwarna.
2)   Fauna Indonesia bagian tengah, terdapat di Pulau Sulawesi, Maluku, Nusa tenggara, dan beberapa pulau di sekitarnya. Terdapat fauna endemik berupa burung maleo, anoa, komodo, dan babirusa.
3)   Fauna Indonesia Bangian Timur ( australis), terdapat di Pulau papua, Kep. Aru, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Memiliki ciri-ciri antara lain, memiliki jenis mamalia berukuran kecil, hanya memilkiki satu jenis kera dan banyak dijumpai jenis burung berbulu indah, tapi sedikit jenis ikan air tawar.

2.      Kondisi Sosial

a)      Suku Bangsa

Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan keturunan. Secara etimologis, sebagian besar suku bangsa di Indonesia berasal dari keturunan rumpun bangsa Mongoloid. Mereka pada umumnya tersebar di wilayah Indonesia bagian Barat. Sebagian lagi, terutama yang tinggal di wilayah Indonesia bagian Timur, merupakan keturunan Melanesia dan Negroid. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan keturunan. Secara etimologis, sebagian besar suku bangsa di Indonesia berasal dari keturunan rumpun bangsa Mongoloid. Mereka pada umumnya tersebar di wilayah Indonesia bagian Barat. Sebagian lagi, terutama yang tinggal di wilayah Indonesia bagian Timur, merupakan keturunan Melanesia dan Negroid.

b)      Penduduk

Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Indonesia menempati urutan keempat dunia setelah Amerika Serikat, urutan ketiga di Asia setelah India dan merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan dari data-data kependudukan yang ada persebaran penduduk di beberapa wilayah di Indonesia masih belum merata.a)      Bahasa

Bahasa resmi yang digunakan di Indonesia adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia termasuk dalam rumpun bahasa Melayu yang berkembang di beberapa negara di wilayah Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Indonesia. Selain bahasa Indonesia, terdapat sekitar 300 bahasa daerah dengan dialek bahasa dan jenis aksaranya masing-masing.

b)      Agama

Kepercayaan asli nenek moyang Indonesia adalah animisme dan dinamisme. Animisme adalah kepercayaan terhadap roh yang menempati benda-benda tertentu. Adapun dinamisme adalah kepercayaan bahwa benda-benda tertentu mempunyai. Agama lain yang berkembang adalah agama islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Selain itu terdapat berbagai jenis aliran kepercayaan kepada Tuhan yang berkembang di masyarakat.

c)      Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator penunjang naiknya tingkat kualitas penduduk. Pada tahun ajaran 2000, tidak kurang dari 28,7 juta anak Indonesia terdaftar sebagai siswa sekolah dasar. Pemerintah mengadakan program wajib belajar 6 tahun bagi warga negaranya. Kondisi ini kemudian semakin berkembang dengan digalakkannya program pendidikan dasar hingga 9 tahun yang meliputi pendidikan sekolah dasar (6 tahun) dan sekolah menengah pertama (3 tahun). Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia.

 

 

 

 

1.      Kegiatan Ekonomi Penduduk Indonesia

1)      Kegiatan Ekonomi Agraris

Kegiatan ekonomi agraris adalah kegiatan ekonomi penduduk dalam memanfaatkan faktor-faktor alam, khususnya dalam bidang pertanian; termasuk di dalamnya adalah peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Pada umumnya, kegiatan ekonomi agraris berpusat di daerah-daerah pedesaan yang masih menyediakan lahan yang cukup luas.

2)      Kegiatan Ekonomi Nonagraris

                     Pertambangan , perindustrian,  perdagangan, dan jasa

A.    MENDESKRIPSIKAN PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DAN CARA PENANGGULANGANNYA

Permasalahan Kependudukan Berkaitan dengan Kuantitas dan Kualitas Penduduk Pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak merata serta tanpa diimbangi dengan pencapaian kualitas SDM yang tinggi mengakibatkan muculnya berbagai permasalahan-permasalahan kependudukan.

1.      Kemiskinan
Kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan materiil dasar berdasarkan standar tertentu. Adapun standar ini lebih dikenal dengan garis kemiskinan, yaitu tingkat pengeluaran atas kebutuhan pokok yang meliputi sandang, pangan, papan secara layak.
Untuk menanggulangi kemiskinan tersebut, pemerintah Indonesia mencanangkan
Meningkatkan sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk miskin Misalnya dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang sempita)      dengan intensifikasi pertanian, memberikan bekal keterampilan untuk mengolah barang-barang bekas di sekitarnya, misalnya kaleng bekas, besi bekas, plastik bekas, membimbing penduduk untuk jeli memerhatikan dan memanfaatkan peluang usaha di sekitarnya, seperti penduduk yang tinggal di daerah rawa memanfaatkan enceng gondok untuk bahan kerajinan, penduduk di daerah gunung memanfaatkan bunga pinus sebagai kerajinan, dan lain-lain.
b)      Memberikan program penyuluhan dan pembekalan keterampilanPemerintah hendaknya intensif terjun ke masyarakatuntuk memberikan pengajaran dan pelatihan keterampilan bagipenduduk miskin agar dapat menghasilkan sesuatu guna menunjang pendapatannya. Pemerintah mencarikan bapakasuh terutama para pengusaha-pengusaha untuk menggandeng masyarakat dalam mengembangkan usaha.
c)      Menyediakan pasar-pasar bagi penjualan produksi penduduk Pasar merupakan fasilitas penting dalam menunjang pendapatan penduduk. Selain sebagai tempat memasarkan hasil produksi masyarakat, keberadaan pasar juga bisa memotivasi masyarakat untuk lebih produktif lagi. Karena masyarakat tidak perlu kawatir lagi akan mengalami kesulitan memasarkan hasil produksinya.
1.    Kesehatan
Kualitas penduduk yang diuraikan sebelumnya yang berpengaruh terhadap kemiskinan, ternyata juga berpengaruh pada kesehatan penduduk. Kemiskinan akan berdampak pada kesehatan. Penduduk miskin cenderung memiliki pola hidup kurang bersih dan tidak sehat. Kondisi kehidupan yang memprihatinkan mengharuskan penduduk miskin bekerja keras melebihi standar kerja penduduk yang lebih mampu, sehingga mengesampingkan aspek kesehatannya. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar secara layak berdampak pada kesehatan mereka. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pangan secara sehat dan bergizi berdampak pada rendahnya gizi. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan perumahan mengharuskan mereka tinggal di kolong jembatan, bantaran sungai, atau rumah seadanya, sehingga kebutuhan akansanitasi air bersih juga tidak terpenuhi. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pakaian secara layak berdampak pada kesehatan kulit dan organ-organ tubuh lainnya. Dampak dari tingkat kesehatan penduduk yang rendahtersebut adalah tingginya angka kematian (terutama bayi dan ibu). Untuk menanggulangi masalah kesehatan tersebut dapat dilakukan dengan:
a)      Peningkatan gizi masyarakat
Hal ini dapat dilakukan dengan memberi makanan tambahan yang bergizi terutama bagi anak-anak.Program ini dapat dioptimalkan melalui pemberdayaan posyandu dan kegiatan PKK.
b)      Pelaksanaan imunisasi
Berdasarkan prinsip pencegahan lebih baik daripengobatan, program imunisasi bertujuan melindungi tiap anak dari penyakit umum.Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui PIN (Pekan Imunisasi Nasional).
c)      Penambahan fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan harus mampu menampung danmenjangkau masyarakat di daerah-daerah tertinggal. Penambahan fasilitas kesehatan ini meliputi rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, polindes (pondok bersalin desa), posyandu. Penambahan fasilitas ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sepertiimunisasi, KB, pengobatan, dan lain-lain. Dengan demikian dapat mengurangi tingginya angka kematian bayi, dan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat.
d)     Penyediaan pelayanan kesehatan gratis
Pemerintah menyediakan pelayanan gratis bagi penduduk miskin dalam bentuk Askeskin (asuransi kesehatan masyarakat miskin) dan kartu sehat yang dapat digunakan untuk memperoleh layanan kesehatan secara murah, atau bahkangratis di rumah sakit pemerintah atau puskesmas.
e)      Pengadaan obat generik
Pemerintah harus mengembangkan pengadaan obat murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat bawah.Penyediaan obat murah ini dapat berupa obat generik.
f)       Penambahan jumlah tenaga medis
Agar pelayanan kesehatan dapat mencakup seluruh lapisan masyarakat dan mencakup seluruh wilayah Indonesia diperlukan penambahan jumlah tenaga medis, seperti dokter, bidan, perawat.Tenaga medis tersebut juga harus memiliki dedikasi tinggi untuk ditempatkan di daerah-daerah terpencil serta berdedikasi tinggi melayani masyarakat miskin.
g)      Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat
Penyuluhan semacam ini juga bisa melibatkan lembaga-lembaga lain di luar lembaga kesehatan, seperti sekolah, organisasi kemasyarakatan, tokoh-tokoh masyarakat. Jika kesadaran akan arti pentingnya pola hidup sehat sudah tertanam dengan baik, maka masyarakat akan dengan sendirinya terhindar dari berbagai penyakit.

2.      Pengangguran
Rendahnya tingkat kesehatan penduduk dan tingginya angka kekurangan gizi masyarakat, secara umum dapat berdampak pada rendahnya daya pikir dan kemampuan kerja penduduk. Oleh sebab itulah pada sebagian besar negara-negara berkembang dan negaranegara miskin, kualitas SDM-nya masih rendah, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab tingginya angka pengangguran. Karena pada umumnya penduduk-penduduk tersebut sulit tertampung di dunia kerja. Di samping itu, penyebab tingginya angka pengangguran adalah rendahnya kualitas pendidikan penduduk dan tingginya kuantitas penduduk. Pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja, menyebabkan tingkat persaingan tinggi dan tingkat kesempatan kerja cenderung menurun. Untuk menanggulangi masalah pengangguran diperlukan dua usaha penanggulangan,  yakni usaha perbaikan kualitas SDM dan penciptaan lapangan kerja. Adapun usaha-usaha tersebut, antara lain:
a)      Peningkatan keterampilan kerja masyarakat
Program ini dapat dilakukan melalui pendidikan keterampilan singkat maupun berjangka di Balai Latihan Kerja (BLK).
b)      Pembentukan Tenaga Kerja Muda Mandiri Profesional (TKMMP)
Program ini bertujuan mencari anak-anak mudaberpotensi di masing-masing daerah untuk kemudian dibimbing, dibina, dan dibentuk menjadi seorang yang mandiri dan profesional. Dari program ini diharapkan akan muncul tenaga-tenaga kerja muda yang mampu membuka usaha-usaha sendiri sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
a)      Pelaksanaan padat karya
Padat karya adalah usaha yang lebih mengedepankan penggunaan dan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah banyak dibandingkan dengan modalnya.
b)      Penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif
Hal ini terkait dengan stabilitas sosial, ekonomi, dan politik. Jika stabilitas di masing-masing aspek tersebut kondusif, maka akan banyak orang termotivasi untuk membuka usaha. Bahkan akan memancing investor asing untuk berinvestasi dan membuka usaha di Indonesia. Dengan demikian akan dapat menambah lapangan pekerjaan baru.

A.    MENDESKRIPSIKAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Sebelum kita bahas permasalahan lingkungan dan upaya penanggulanganya ada baiknya kita ketahui beberapa istilah berikut:
Lingkungan adalah Ruangan yang ditempati makhluk hidup dan benda yang tidak hidup
Ekosistem adalah saling berinteraksi antara makhluk hidup demgan makhluk tak hidup yang membentuk system
Timbal Balikadalah hubungan manusia dengan makhluk hidup lain dan benda mati
1.      Unsur- unsur Lingkungan
a)      Pengertian:
Lingkungan terdiri atas unsur biotik (unsur hayati atau makhluk hidup), Unsur abiotik (unsur fisik atau benda mati), dan unsur sosial budaya.
1)      Unsur Biotik
Unsur biotik yang terdapat dalam lingkungan hidup adalah manusia, hewan (Fauna), tumbuhan (Flora) dan jasat renik.
Berdasarkan pada interaksi dan kemampuanya dalam mengikat energi, unsur biotik dalam lingkungan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
Produsen adalah: makhluk hidup yang dapat mensintesis zat makanan sendiri dengan bantuan energi matahari
Konsumen adalah: kelompok organisme yang tidak mampu mensintesis makanan sendiri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mengambil dari produsen
Pengurai adalah organisme yang berperan dalam menguraikan sisa- sisa makhluk hidup.Penguraidisebut juga decomposer. Pengurai akan menguraikan senyawa organik menjadi senyawa anorganik.

2)      Unsur Abiotik [ Unsur Fisik ]
Unsur abiotik yang terdapat diantara kita antara lain tanah air, sinar matahari, udara, senyawa kimia, dan makhluk yang tidak hidup lainya.Fungsi Unsur Abiotik sebagai media berlangsungnya kehidupanContoh:Tanah diperlukan tumbuhan untuk tempat hidup, Air diperlukan tumbuhan untuk mengalirkan zat makanan, Udara diperlukan tumbuhan untuk bernafas.
Apabila aktivitas seluruh kehidupan tumbuhan terganggu akibat unsur abiotik yang tidak menunjang, maka activitas seluruh kehidupan di seluruh muka bmi akan terhambat.

3)      Unsur sosial dan budaya
Unsur sosial adalah: hal- hal yang berkaitan dengan masyarakat sedangkan Unsur budaya adalah: keseluruhan system, nilai, atau gagasan tindakan dan kewajiban yang dimiliki manusia untuk menentukan perilaku sebagai makhluk sosial dan dalam kehidupan bermasyarakat yang didapatnya dengan cara belajar. Unsur sosal budaya dapat dikembangkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.      Arti Penting Lingkungan Bagi Kehidupan
Lingkungan hidup merupakan tempat berinteraksi makhluk hidup yang membentuk suatu system jaringan kebutuhan, yaitu: jenis dan jumlah masing- masing unsur lingkungan, interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, perilaku dan kondisi unsur lingkungan hidup dan faktor material, seperti suhu dan cahaya.
3.      Bentuk- bentuk kerusakan Lingkungan hidup Dan faktor penyebabnya
Menurut Otto Soemarwoto (1989) untuk mengatur kwalitas hidup manusia, yaitu terpenuhinya kebutuhan makhluk hidup hayati seperti air dan udara, terpenuhinya kebutuhan hidup manusia seperti perumahan, pakaian , pendidikan, dan kesehatan dan terpenuhinya derajad kebebasan yang dibatasi oleh hukum tertulis ataupun tidak tertulis seperti: aturan- aturan yang dibuat oleh pemeritah.
Berdasarkan faktor penyebabnya,bentuk kerusakan lingkungan hidup yaitu:
a.         Bentuk kerusakan lingkungan hidup akibat proses alam Contoh: Pemukiman rusak akibat hujan, hancurnya bangunan akibat gempa, hancurnya wilayah akibat tsunami
b.         Akibat aktifitas manusia Contoh: terjadinya iklim mikro Perubahan iklim mikro dan berkurangnya daerah perserapan air di perkotaan akibat pembangunan gedung- gedungserta berkurangnya daerah hujan di perkotaan.
 Terjadinya Pencemaran Lingkunagan itu akan terjadi apabila lingkungan hidup manusia terdapat suatu  polutan dalam jumlah besar yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Polutan adalah: zat yang menyebabkan pencemaran. Sifat polutan ada dua antara lain sebagai berikut:
1)      Merusak sementara, dalam kondisi rendah, polutan dapat merusak lingkungan hidup tetapi hanya bersifat sementara. Apabila polutan telah bereaksi terhadap lingkungan maka tralisir polutan.
2)      Merusak dalam waktu lama, dalam permasalahan pencemaran lingkungan, terdapat tiga komponen pokok yaitu lingkungan yang terkena adalah lingkungan hidup manusia, yang terkena akibat negative adalah manusia, dan terdapat bahan berbahaya sebagai akibat activities manusia.
Macam pencemaran menurut tempat terjadinya dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.       Pencemaran Air
Pencemaran air di suatu perairan dapat terjadi akibat bahan limbah yang berasal dari bahan buangan domestic, industri, dan perairan. Ciri air tercemar adalah: kandungan kimianya, warna, bau, kandungan oli, benda padat yang ada di dalamnya
b.      Pencemaran Udara
Pada umumnya pencemaran udara di sebabkan oleh buangan emisi atau bahan pencemar proses produksi, seperti buangan pabrik, asap kendaraan dan asap rumah tangga, dan kebisingan kendaraaan. Akibat dari pencemaran udara antara lain: hujan asam terjadi karena pencampuran senyawa nitrat, sulfat, dan oksida dengan air hujan, rusaknya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
c.       Pencemaran Tanah
Pencemaran ini di sebabkan oleh polutan. Seperti : kenaikan beban limbah, terutama sampah padat, seperti kaleng plastik, kaca.
Kerusakan Hutan
Hutan merupakan paru - paru dunia yang dapat menyeimbangkan kadar O2 di udara dan sumber utama pemenuhan kebutuhan manusia.
Fungsi hutan antara lain: menyimpan air hujan, mengatur kelestarian air di permukaan bumi, menghasilkan berbagai komoditi, mengatur kesuburan tanah, dan menjadi hanitat Flora dan Fauna di permukaan bumi.
1.      Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan di Indonesia mengacu pada UU No.23 1997. UU ini berisi tentang rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap terhadap tekanan perubahan dan dampak negative yang ditimbulkan suatu kegiatan. Upaya ini dilakukan agar kekayaan sumberdaya alam yang ada dapat berlanjut selama ada kehidupan.
Contoh usaha dari pemerintah yang di gunakan untuk melestarikan lingkungan hidup:
a.       Pelestarian Sumberdaya Air
Dilakukan dengan cara mencegah pencemaran, penyediaan resapan air, pengamanan pintu- pintu air, dan penghematan air. Program yang lain untuk melestarikan air dari pemerintah adalah program air bersih yang di rencanakan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Kesehatan Umum, program penghijauan di area peresapan air, untuk fungsi estetika dan rekreasi.
b.      Pelestarian Sumber Daya Udara
Dilakukan dengan cara penyaringan terhadap pembuangan gas yang berasal dari pabrik dan sebagainya, penanaman di area pembatas jalan raya dan hutan kota yang berfungsi sebagai paru-paru kota.

c.       Pelestarian Sumberdaya Hutan
Pelestarian ini dilakukan dengan cara seperti system tumpang sari pada lahan pertanian, reboisasi, tata guna lahan, dan peraturan tebang pilih tanam Indonesia [ TPTI ].
d.      Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Pelestarian ini dapat berupa pelestarian hutan, varietas tenaman asli dan fauna asli, seperti jenis rojolele, serta tanaman asli bunga melati dan satwa nasional komodo.
Usaha pelestarian ini dapat dilakukan oleh penduduk seperti, penghematan air yang digunakan sehari- hari, pengelompokan sampah menjadi sampah organic dan anorganic, dan penggunaan sumberdaya alam yang tidak dapat di perbaharui sehemat mungkin.
2.      Tujuan dan Saran Pembangunan Nasional
Pembangunan berfungsi untuk meningkatkan kwalitas hidup penduduk. Kwalitas hidup dapat diartikan sebagai derajat dipenuhinya kebutuhan dasar yang esensial sehingga kehidupan menjadi lebih baik. Kebutuhan dasar tersebut terdiri atas kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup hayati, kehidupan dalas untuk kelangsungan hidup manusiawi, dan derajad kebebasan untuk memilih.
Agar kebutuhan dasar terpenuhi maka kemampuan lingkungan yang mendukung kehidupan perlu di tingkatkan hal itu dilakukan dengan cara menjaga lingkungan agar tidak rusak. Masih adanya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial, hal itu terjadi karena pembangunan dan hasil- hasilnya, belum dapat dinikmati secar adil. Dalam bidang lingkungan hidup, pembangunan diarahkan untuk meningkatkan fungsi dan kwalitas lingkungan hidup. Dengan demikian, kegiata sosial ekonomi masyarakat dan usaha pemanfaatan sember daya alam berlangsung secara berkelanjutan. Tujuan itu dapat dicapai dengan usaha yaitu kesadaran tentang pentingnya fungsi lingkungan hidup pada semua aspek kehidupan.
A.    MENDESKRIPSIKAN PERMASALAHAN  KEPENDUDUKAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN

1.      Permasalahan Penduduk Indonesia

a.       Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif

1)      Jumlah Penduduk Besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan. Manfaat jumlah penduduk yang besar:
a)      Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
b)      Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpendudukbesar, yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
a)      Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
b)      Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.



2)      Pertumbuhan Penduduk Cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961-1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971-1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980-1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990-2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga.Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
1)      Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihikemampuan peningkatan produksi.
2)      Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera

3)      Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi (km2).Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit.Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri.Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karenakurangnya sumber daya manusia.Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian.Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.

a.       Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif
1)      Tingkat Kesehatan Penduduk yang rendah
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat:
a)      Angka Kematian
b)      Angka Harapan Hidup
Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah.Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk.Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi.Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
2)   Tingkat Pendidikan yang Rendah
Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara.Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja.Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi.Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur.Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain (keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan.Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakuka oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
3)   Tingkat Kemakmuran yang Rendah
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Mengapa banyak penduduk Indonesia yang hidup miskin?

1.      Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan
Penduduk adalah objek dan subyek pembangunan. Sebagai objek, penduduk adalah sasaran pembangunan. Sebagai subyek, penduduk adalah pelaku pembangunan. Peranan penduduk sebagai subyek menentukan arah dan keberhasilan pembangunan. Potensi dan tantangan pembangunan ditentukan oleh keadaan riil kependudukan dan sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu negara. Bagaimana potensi dan tantangan pembangunan di Indonesia? Kekayaan sumber daya alam yang ada di bumi Indonesia sangat besar. Ini merupakan suatu potensi. Masalahnya adalah sanggupkah penduduk Indonesia mengeksploitasi dan mengelola sumber daya alam yang melimpah itu? Fakta menunjukkan bahwa eksploitasi sumber daya alam (penambangan) di Indonesia banyak dilakukan oleh perusahaan asing. Proyek-proyek pembangunan oleh pemerintah juga sering menggunakan bantuan (assistance) perusahaan asing. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan modal dan teknologi yang dimiliki penduduk Indonesia. Penguasaan teknologi dan kepemilikan modal terkait dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) penduduk Indonesia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia penduduk Indonesia ditunjukkan dengan GDP perkapita yang relatif rendah. Kualitas sumber daya manusia penduduk Indonesia yang rendah merupakan penghambat pembangunan. Secara terperinci faktor kependudukan yang menghambat pembangunan adalah:
a)      Rendahnya kualitas SDM penduduk Indonesia
Salah satu indikator kemakmuran suatu negara adalah volume barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduknya. Untuk memproduksi barang dan jasa diperlukan penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan. Penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan terkait dengan kualitas SDM penduduk suatu negara.Jadi kualitas SDM merupakan faktor penentu kemakmuran.Apa yang dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keterampilan dan ilmu pengetahuan?
b)      Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Penduduk merupakan potensi sekaligus beban pembangunan. Penduduk yang berkualitas (produktif) merupakan potensi/kekuatan pembangunan.Sedangkan penduduk dengan kualitas rendah (non produktif) merupakan beban pembangunan.Pertumbuhan penduduk bagi suatu negara dapat menjadi kekuatan sekaligus beban.Ini tergantung bagaimana kualitas penduduknya.Bagi Indonesia, pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan beban pembangunan.Mengapa? Jumlah penduduk Indonesi saat ini sudah cukup besar. Tetapi kualitas hidupnya (kemakmurannya) masih rendah. Apabila pertumbuhan penduduk masih tetap tinggi, maka kualitas hidup (kemakmuran) akan semakin menurun.
2.      Upaya-Upaya Mengatasi Permasalahan Kependudukan
Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah:
a.       Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga Berencana (KB).
b.      Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan:
1)      Program Transmigrasi
2)      Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.
c.       Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
1)      Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
2)      Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin
d.      Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
1)      Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua daerah di Indonesia.
2)      Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja
3)      Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga pendidikan milik pemerintah
4)      Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja
5)      Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga- lembaga pemerintah
e.    Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan:
1)      Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembangnya usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
2)      Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja.
3)      Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha. Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat mendorong kegiatan ekonomi.
  


0 komentar: